Berita

Veteran pemimpin mujahidin Afghanistan, Gulbuddin Hekmatyar/Net

Dunia

Gulbuddin Hekmatyar: Pernyataan Macron Tunjukkan Prancis Takut Turki Menang Di Mediterania

SABTU, 12 SEPTEMBER 2020 | 06:45 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Veteran pemimpin mujahidin Afghanistan, Gulbuddin Hekmatyar, mengecam pernyataan kontroversial Presiden Prancis Emmanuel Macron baru-baru ini terhadap pemerintah Turki atas sengketa pengeboran di laut Mediterania.

Kecaman itu disampaikannya saat memberikan khutbah Jumat di sebuah masjid di markas partainya di Kabul yang dihadiri oleh ratusan jamaah.

Pemimpin Partai Hezb-e-Islami itu mengatakan bahwa pernyataan kontroversial Emmanuel Macron berasal dari ketakutan bahwa Turki akan muncul sebagai negara yang lebih kuat dengan menggunakan sumber daya di Mediterania pada 2023.

“Kami meyakinkan orang-orang Turki yang setia dan waspada bahwa, Insya Allah, konspirasi ini akan digagalkan. Orang-orang Turki yang beriman dan kepemimpinan luhurnya tidak perlu takut dengan sanksi dan ancaman," kata mantan Perdana Menteri Afghanistan itu, seperti dikutip dari Anadolu Angency, Jumat (11/9).

Sehari sebelumnya pemerintah Turki juga mengutuk Macron atas pernyataan 'arogan' yang dibuat dengan 'refleks kolonial'. Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Turki juga mengatakan bahwa Macron membahayakan kepentingan Uni Eropa dengan sikap individual dan nasionalisnya.

Sebelumnya pada hari Kamis, menjelang pertemuan puncak negara-negara anggota UE selatan, Macron dilaporkan mengatakan bahwa mereka harus bersikap keras kepada Turki.

"Kita harus keras dengan pemerintah Turki dan bukan dengan rakyat Turki, yang berhak mendapatkan lebih dari pemerintah Erdogan," katanya.

"Turki tidak lagi menjadi mitra di kawasan Mediterania," kata Macron, mengklaim sekutu NATO Turki melakukan beberapa pertemuan yang tidak dapat diterima dengan kapal Prancis di lepas pantai Libya.

Kementerian menambahkan bahwa Presiden Recep Tayyip Erdogan adalah salah satu pemimpin di Eropa yang terpilih dengan perolehan suara terbanyak.

"Ini adalah persyaratan ke Eropa kami dan Aliansi NATO kami," kata kementerian itu, mengacu pada Turki dan Prancis yang sama-sama menjadi anggota NATO.

Ketegangan regional baru-baru ini meningkat karena masalah eksplorasi energi di Mediterania Timur.

Yunani telah mempermasalahkan eksplorasi energi Turki di Mediterania Timur, mencoba mengotak-atik wilayah maritim Turki berdasarkan pulau-pulau kecil di dekat pantai Turki.

Sementara itu Macron telah menjadi perantara untuk mendukung Athena, meskipun tidak memiliki garis pantai Mediterania Timur.


Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya