Berita

Tokoh oposisi Belarusia, Maria Kolesnikova/Net

Dunia

Menghilang, Oposisi Belarusia Maria Kolesnikova Diduga Dibawa Ke Ukraina

SELASA, 08 SEPTEMBER 2020 | 13:07 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Menghilangnya tiga politisi oposisi Belarusia, termasuk Maria Kolesnikova, semakin membuat publik bertanya-tanya.

Kolesnikova diduga diculik oleh pria berbaju hitam misterius dengan topeng di ibukota Minsk pada Senin pagi (7/9). Beberapa saksi mata menyebut, pria itu mendorong sang pemimpin aksi protes di Belarusia tersebut ke dalam sebuah minibus.

Dilaporkan oleh Reuters, menurut pejabat layanan penjaga perbatasan Belarusia, minibus tersebut melewati kontrol perbatasan di perbatasan Belarusia-Ukraina.

Setelah Kolesnikova diculik, dua politisi oposisi Belarusia lainnya diketahui menghilang. Mereka adalah Anton Rodnenkov dan Ivan Kravtsov yang merupakan pejabat Dewan Koordinasi.

Kolesnikova adalah anggota Dewan Koordinasi yang dibentuk oposisi untuk memastikan transfer kekuasaan.

Pemerintah sendiri sudah meluncurkan kasus kriminal terhadap para pemimpin oposisi dengan menuding pembentukan Dewan Keamanan telah merusak keamanan nasional.

Kolesnikova merupakan tiga wanita yang bergabung melawan Presiden Alexander Lukashenko, bersama dengan Veronika Tsepkalo dan calon presiden, Svetlana Tikhanovskaya.

Sejauh ini, Tsepkalo berada di Ukraina dan Tikhanovskaya berada di Lithuania untuk berlindung.

Belum diketahui kemungkinan Kolesnikova ke Ukraina untuk bertemu dengan para sekutunya.

Menanggapi menghilangnya Kolesnikova, Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengaku khawatir. Ia juga meminta pemerintahan Lukashenko untuk membuat operasi pengembalian Kolesnikova dengan selamat.

Sebelum insiden penculikan Kolesnikova, Belarusia pada Minggu (6/9) tengah menghadapi situasi yang tidak terkendali.

Polisi mulai melakukan penangkapan demonstran di Minsk. Sementara video-video yang tersebar menunjukkan, pria berpakaian preman memukuli pengunjuk rasa dengan tongkat.

Sejauh ini, setidaknya sudah ada 633 orang yang ditangkap karena aksi protes di seluruh negeri.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya