Berita

Partai Gelora tetap masuk hitungan untuk mendongkrak suara dari para calon kepala daerah di Jawa Timur/RMOLJatim

Politik

Ini Alasan Partai Gelora Belum Tentukan Arah Di Pilkada Surabaya

SELASA, 08 SEPTEMBER 2020 | 11:21 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Meski berstatus partai baru dan belum memiliki kursi di parlemen, keberadaan Partai Gelora di hajatan Pilkada 2020 di Provinsi Jawa Timur tetap diperhitungkan.

Ini bisa dilihat dari 19 Pilkada di Jatim, DPW Partai Gelora Jatim hingga Minggu (6/9), telah menyerahkan rekomendasi kepada 14 calon kepala daerah. Meliputi Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Tuban, Pasuruan, Situbondo, Banyuwangi, Sumenep, Kota Blitar, Ngawi, Pacitan, Trenggalek, Mojokerto, dan Jember.

Selain itu, saat ini masih ada 5 DPD Partai Gelora yang belum menentukan pilihan karena masih dalam proses komunikasi. Salah satunya DPD Partai Gelora Kota Surabaya.


Menurut Ketua DPW Partai Gelora Jatim, Muhamad Sirot, pihaknya harus mempertimbangkan secara matang dukungan terhadap calon Walikota Surabaya. Sebab kedua calon nyaris memiliki poin dan bobot yang sama, baik dari sisi kapasitas maupun kapabilitas.

Surabaya sendiri merupakan kota kedua dengan APBD terbesar kedua setelah DKI Jakarta. Maka, menurut Sirot, Surabaya harus dipimpin oleh Walikota yang tepat dan hebat.

"Karena itu Gelora Surabaya masih terus melakukan komunikasi dan membangun kesefahaman dengan kedua calon, baik MA maupun Eri, agar pilihan kami kelak tidak salah," terang Sirot, dilansir Kantor Berita RMOLJatim.

"Kami membawa amanah dari kader dan relawan Gelora Surabaya yang jumlahnya cukup besar. Gelora Surabaya tidak bisa dipandang sebelah mata, karena kami punya kekuatan hingga di akar rumput," sambungnya.

Sebagai gambaran, jumlah pengurus DPD Gelora Kota Surabaya saja ada 120 orang, belum DPC, ranting, hingga TPS. Ditambahkan Sirot, Partai Gelora Surabaya sudah memiliki 100 persen kepengurusan DPC, 60 persen ranting, dan 3-5 relawan berbasis TPS-TPS.

Saat ditanya apa kriteria umum dukungan Partai Gelora kepada para calon? Politikus sekaligus pendiri Pesantren Bisnis ini mengatakan bahwa pertimbangan Gelora memilih calon adalah melihat kapasitas kepemimpinan, kapabilitas, dan komitmen kerakyatan para calon.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Pasutri Kurir Narkoba

Rabu, 03 Desember 2025 | 04:59

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

UPDATE

Rais Syuriyah PBNU: Ada Indikasi Penetrasi Zionis

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:49

Prabowo: Saya Tidak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Semua Bekerja Keras

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:42

Mohammad Nuh Jabat Katib Aam PBNU Kubu Sultan

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:19

Konstitusionalitas Perpol Nomor 10 Tahun 2025

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:18

Pemeriksaan Kargo Diperkuat dalam Pemberantasan Narkoba

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:11

Korban Meninggal Akibat Banjir dan Longsor Sumatera Tembus 1.006 Jiwa

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:53

Aktivis 98 Bagikan Paket Bantuan Tali Kasih Natal untuk Masyarakat

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:52

Kader Pemuda Katolik Bali Cetuskan Teori PARADIXIA Tata Kelola AI Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:39

Ketika Jabatan Menjadi Instrumen Pengembalian Modal

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:35

Tokoh Muda Dukung Prabowo Kejar Lompatan Gizi dan Pendidikan Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:29

Selengkapnya