Berita

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan/Net

Politik

Bagi Luhut, Mobil Listrik Momentum Indonesia Keluar Dari “Penjajahan” Jepang

SELASA, 08 SEPTEMBER 2020 | 08:17 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Indonesia tidak boleh menjadi pasar mobil listrik hasil pengembangan negara lain. Atas alasan itu, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berharap pengembangan mobil listrik tanah air bisa terealisasi di Indonesia.

Pernyataan Luhut ini didasari kenyataan bahwa kondisi industri otomotif tanah air yang saat ini hampir 96 persen dikuasai mobil produsen Jepang. Dia mengibaratkan bahwa secara teknologi, mobil konvensional Indonesia “dijajah” Jepang.

Hal tersebut tampak dari data penjualan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), yang dikuasai Toyota, Daihatsu, Suzuki, hingga Honda yang berasal dari Jepang.


"Hampir 96 persen itu mobil di Indonesia mobil jepang, tidak ada mobil lain. Jadi kita ini sebenarnya, maaf kalau kita bilang kita ini secara teknologi dijajah oleh Jepang memang iya," ujarnya, Senin (7/9).

Pengembangan mobil listrik merupakan salah satu cara Indonesia bisa keluar dari “penjajahan” Jepang. Pengembangan ini juga terbilang lebih mudah lantaran material mobil listrik banyak tersedia di Indonesia.

“Kita bisa masuk main, jadi pemain mobil dalam negeri. Kenapa? Ya kita pakai Hyundai dulu. Kenapa? Karena kan dia (mobil listrik) hanya butuh lithium baterai dan kedua dia hanya butuh motor, tidak butuh engine," kata Luhut.

Sejurus itu, Penasehat Khusus Bidang Kebijakan Inovasi dan Daya Saing Industri Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi Satryo Soemantri Brodjonegoro menegaskan bahwa Indonesia harus memanfaatkan momentum mobil listrik.

Era mobil tanpa emisi harus menjadi momentum agar Indonesia bangkit dan punya industri sendiri.

“Tidak boleh kita abaikan. Ini saatnya Indonesia bangkit kalau mau punya industri nasional," kata Satryo.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya