Berita

Ketua DPP PDIP Puan Maharani/Net

Politik

Polemik Pernyataan Puan Maharani Seharusnya Diselesaikan Dengan Dialog

MINGGU, 06 SEPTEMBER 2020 | 17:04 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Polemik pernyataan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani yang berlanjut ke ranah hukum seharusnya bisa diselesaikan dengan dialog.

Begitu dikatakan pakar komunikasi politik Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing ungkapan Puan yang menyebut 'semoga Sumbar jadi pendukung negara Pancasila'.

"Pernyataan Puan sebaiknya diselesaikan dengan dialog politik kebangsaan oleh para politisi negarawan dan akademisi," ujar Emrus kepada wartawan, Minggu (6/9).

Emrus menilai ada pihak yang sengaja menarik pernyataan Puan Maharani tentang Sumatera Barat ke arah politik identitas sempit jelang pelaksanaan Pilkada serentak 2020.

Menurtnya, Puat dalam pernyataannya itu sedikitpun tidak menyebut apalagi menyinggung suku atau etnis tertentu yang ada di Sumbar.

"Saya menyarankan pada kampanye Pilkada tahun ini agar menghindari politik identitas sempit, seperti menyebut pilihlah 'putra daerah', kampanye semacam ini tidak tepat di Indonesia sebagai negara kesatuan. Sebaiknya fokus pada program pembangunan di semua sektor, termasuk penanganan kasus Covid-19 untuk kesejahteraan rakyat," jelasnya.

Sebagai negara demokrasi dan negara hukum, sambungnya, pernyataan Puan merupakan ajakan untuk membangun demokrasi Indonesia harus yang berkualitas di mana setiap WNI mempunyai hak dan kewajiban yang sama, bukan demokrasi kuantitas atau mayoritas.

Karena itu, Emrus mendorong polemik terkait pernyataan Puan ini agar diselesaikan dengan mengedepankan musyawarah sebagaimana dicirikan oleh Pancasila.

"Bukan digiring ke politik pragmatis oleh politisi seperti yang terjadi sekarang di ruang publik," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya