Berita

Lokasi terjadi bom bunuh diri di Kota Jolo, Filipina bagian selatan pada 24 Agustus 2020/Net

Dunia

Soal Dua WNI Jadi Buronan Kasus Bom Di Filipina, Kemlu Masih Selidiki Status Kewarganegaraannya

JUMAT, 04 SEPTEMBER 2020 | 13:19 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) masih melakukan penyelidikan terkait dengan dua warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi buronan aparat keamanan Filipina.

Dua WNI tersebut diduga terlibat dalam serangkaian aksi bom di Filipina termasuk bom bunuh diri di Kota Jolo, Filipina bagian selatan pada 24 Agustus 2020.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kemlu, Judha Nugraha menyampaikan, pihaknya melalui perwakilan RI di Filipina telah melakukan koordinasi dengan pihak berwenang setempat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.


"KBRI Manila dan KJRI Davao telah berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk meminta informasi detail," ujar Judha dalam konferensi pers virtual pada Jumat (4/9).

"Kemlu juga telah berkoodinasi dengan kementerian/lembaga terkait di dalam negeri untuk melakukan penelusuran, termasuk terkait status kewarganegaraan yang bersangkutan dan juga rekam jejak mereka selama berada di Indonesia," jelasnya.

"Saat ini otoritas Filipina masih terus melakukan penyelidikan mengenai peristiwa pemboman di Jolo untuk mengetgahui dan mengidentifikasi pihak pihak yang bertanggung jawab," tambahnya.

Beberapa hari lalu, otoritas keamanan Filipina telah merilis selebaran pencarian dari dua WNI dan satu warga lokal yang terlibat bom bunuh diri di Jolo.

Dalam selebaran tersebut, militer Filipina juga merilis foto dan identitas para buronan. Di mana aparat akan memberikan hadiah sebesar 3 juta peso bagi mereka yang berhasil menangkap Andi Baso dan Mundi Sawadjaan.

Dua WNI terseut adalah Andi Baso, lelaki berusia sekitar 17 hingga 25 tahun. Ia diyakini telah bertanggung jawab atas bom bunuh diri di Jolo yang menewaskan tujuh petugas, enam warga sipil, dan 76 lainnya terluka.

Seorang lainnya adalah Reski Fantasya alias Cici, istri dari Andi Baso, berusia 17 hingga 22 tahun. Ia diyakini bertanggung jawab atas bom bunuh diri di Katedral Mt. Carmel pada 27 Januari 2019 dan bom bunuh diri Jolo. Aksinya tersebut telah mewaskan 22 orang dengan 102 lainnya terluka.

Selanjutnya, ada warga lokal bernama Mundi Sawadjaan. Ia diketahui keponakan dari salah satu pemimpin Abu Sayyaf, Hatib Hajan Sawadjaan.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya