Berita

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas/Net

Dunia

Bahas Normalisasi Israel-UEA, Fatah Dan Hamas Bersatu: Kita Harus Akhiri Perpecahan

JUMAT, 04 SEPTEMBER 2020 | 09:02 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sebuah pertemuan langka terjadi di antara faksi-faksi yang bersaing di Palestina. Pertemuan tersebut difasilitasi oleh Presiden Mahmoud Abbas untuk membahas normalisasi hubungan Uni Emirat Arab (UEA) dan Isael.

Pertemuan antara kelompok-kelompok tersebut dilakukan secara virtual pada Kamis (3/9) antara Ramallah di Tepi Barat dan Beirut.

Ketua Hamas, Ismail Haniyeh dan Sekretaris Jenderal Palestinian Islamic Jihad (PIJ), Ziyad al-Nakhalah juga turut hadir, melansir Reuters.

Pertemuan yang sangat jarang tersebut berhasil dilakukan untuk membahas langkah UEA yang melakukan kesepakatan damai dengan Israel. Di mana Abu Dhabi mengaku, salah satu prasyaratnya melakukan normalisasi hubungan dengan Israel adalah untuk menghentikan aneksasi Tepi Barat.

"Pertemuan kita berada pada tahap yang sangat berbahaya, di mana tujuan nasional kita menghadapi berbagai plot dan bahaya," ujar Abbas.

"Untuk berdiri bersama di tengah-tengah konfrontasi dan perlawanan rakyat yang damai terhadap pendudukan, saya mengundang Anda ke sini untuk menyetujui pembentukan kepemimpinan nasional," sambungnya.

Berbicara dari Kedutaan Besar Palestina di Beirut, Haniyeh mengatakan penting untuk memiliki strategi terpadu dalam kondisi tersebut.

"Kita harus berhasil mengakhiri perpecahan dan membangunan posisi Palestina yang bersatu. Pada tahap ini, kegagalan dilarang," tekannya.

Normalisasi hubungan antara UEA dan Israel sendiri diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump pada 13 Agustus 2020. Abbas sendiri memandang Washington terlalu pro Israel, khususnya setelah mengeluarkan rencana perdamaian Timur Tengah yang dianggap merugikan perjuangan bangsa Palestina.

Sementara itu, terkait dengan normalisasi hubungan, Palestina menganggap Israel telah melakukan pengkhianatan.

Terlebih pada awal pekan ini, pejabat senior AS dan Israel mengunjungi Abu Dhabi untuk membahas lebih lanjut normalisasi hubungan.

Penasihat Trump, Jared Kushner mengatakan, warga Palestina harus menerima kesepakatan damai tersebut dan tidak terjebak pada masa lalu agar memulai kembali negosiasi dengan Israel.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Tim 7 Jokowi Sedekah 1.000 Susu dan Makan Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 20:00

Jajaki Alutsista Canggih, KSAL Kunjungi Industri Pertahanan China

Selasa, 30 April 2024 | 19:53

Fahri Minta Pembawa Nama Umat yang Tolak 02 Segera Introspeksi

Selasa, 30 April 2024 | 19:45

Kemhan RI akan Serap Teknologi dari India

Selasa, 30 April 2024 | 19:31

Mantan Gubernur BI Apresiasi Program Makan Siang Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 19:22

Anies Bantah Bakal Bikin Parpol

Selasa, 30 April 2024 | 19:07

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Penguatan Ekonomi Perdagangan

Selasa, 30 April 2024 | 18:44

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

Raja Charles III Lanjutkan Tugas Kerajaan Sambil Berjuang Melawan Kanker

Selasa, 30 April 2024 | 18:33

Kemhan India dan Indonesia Gelar Pameran Industri Pertahanan

Selasa, 30 April 2024 | 18:31

Selengkapnya