Berita

Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta/Net

Kesehatan

Partai Gelora: Perlu Peta Jalan Yang Benar, Masyarakat Sudah Frustrasi Hadapi Covid-19

SABTU, 22 AGUSTUS 2020 | 23:11 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Virus corona baru yang menyebar dari Wuhan di Republik Rakyat China sejak Desember tahun lalu telah memaksa banyak orang di muka bumi membatasi mobilitas sosial mereka.

Di sejumlah negara, seperti China, Vietnam, dan Korea Utara serta Korea Selatan pembatasan mobilitas sosial dilakukan pada bulan Januari 2020. Di Indonesia, pembatasan sosial mulai diberlakukan pada pertengahan Maret lalu.

Pembatasan pergerakan sejak bulan Maret ini, menurut Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta, telah membuat masyarakat Indonesia mengalami frustrasi.

"Orang sampai pada tingkat frustasi. Kita lockdown mulai pada bulan Maret. Orang frustasi. Ada efek spasial, efek luar. Kalau rumah Anda misalnya kecil, Anda berada terus di situ kebayang tidak," kata Anis Matta dalam keterangan yang diterima redaksi.

Dia mempertanyakan ketaatan masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan saat ini karena penyebaran virus corona baru ini tak kunjung mereda.

Apalagi terjadi lonjakan pasien positif Covid-19 setelah pemerintah mengumumkan penerapan new normal atau Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).

Ada beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat semakin kurang patuh pada protokol kesehatan sehingga kasus baru terus melonjak.

Satu diantaranya adalah masih banyak masyarakat yang kurang percaya bahwa Covid-19 itu membahayakan jiwa. Bahkan tak sedikit masyarakat yang beranggapan jika virus ini tidak benar-benar ada.

Terkait hal ini, Anis Matta menilai diperlukan kebijakan yang dapat menggabungkan antara protokol kesehatan dengan pergerakan masyarakat.

Menurutnya, kebijakan pemerintah seharusnya tidak membuat masyarakat berada pada posisi yang sulit seperti sedang menghadapi buah simalakama.

Agar pemerintah tidak salah dalam menerapkan kebijakan, Anis Matta menilai diperlukan klaster scientific untuk menemukan solusi.

“Orang sampai tingkat frustasi karena orang tidak dikasih peta jalan," kata dia.

"Harus ada cara untuk menemukannya, jangan mempertentangkan antara pergerakan publik dengan protokol kesehatan. Kita mesti mencari jalan tengah. Itu tugas klaster tadi. Karena kalau harus memilih, tidak ada jalan yang bagus," demikian Anis Matta.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya