Berita

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN M. Said Didu/Net

Politik

Said Didu: Vaksin Sinovac Baru Uji Coba Sudah Diborong, Kalau Gagal Gimana?

JUMAT, 21 AGUSTUS 2020 | 09:21 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Langkah pemerintah Indonesia melalui PT Bio Farma memborong vaksin Covid-19 dengan perusahaan asal China, Sinovac langsung mendapat kritik tajam.

Salah satunya dari mantan Sekretaris Kementerian BUMN M. Said Didu. Setidaknya ada tiga pertanyaan dari Said Didu dalam mengkritisi penandatanganan kerjasama antaran Bio Farma dan Sinovac di Sanya, Hainan, China, pada Kamis (20/8).

Kerja sama ini sendiri dihadiri langsung oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir.


“Ada 3 pertanyaan di balik kerjasama ini. Pertama vaksin baru diujicoba (belum tentu sukses) tapi sudah dibeli, bagaimana kalau gagal?” tuturnya dalam akun Twitter pribadi, sesaat lalu.

Vaksin dari Sinovac memang diketahui masih butuh uji coba tahap III sebelum diedarkan.

Pertanyaan kedua Said Didu berkaitan dengan ketakutannya akan terjadi monopoli pasar Indonesia oleh vaksin China. Jika pembelian dengan jumlah besar dilakukan, maka nasib produk dalam negeri akan terancam.

“Ketiga, karena dibeli oleh negara, bagaimana prosesnya?” tutupnya.

Ada dua dokumen yang diteken PT Bio Farma dengan perusahaan Sinovac. Pertama adalah Preliminary Agreement of Purchase and Supply of Bulk Product of Covid-19 Vaccine yang menyepakati komitmen ketersediaan suplai vaksin hingga 40 juta dosis vaksin hingga Maret 2021.

Sementara dokumen kedua yang ditandatangani untuk komitmen kapasitas bulk vaccine 2021. Di mana Sinovac akan memberi prioritas kepada Bio Farma untuk suplai bulk vaccine setelah 2021 hingga akhir tahun 2021.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya