Berita

Ekonom senior DR. Rizal Ramli bersama sejumlah kiai NU kultural, Selasa (18/8)/RMOL

Politik

Dzurriyah Muassis NU Tekankan Sekali Lagi Keyakinan Mereka Pada Rizal Ramli

KAMIS, 20 AGUSTUS 2020 | 23:10 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Kelompok kiai Nahdliyin yang tergabung dalam Komite Khitthah Nahdlatul Ulama 1926 (KKNU-26) kembali menegaskan keyakinan dan kepercayaan mereka pada kemampuan ekonom senior DR Rizal Ramli menyelesaikan persoalan mendasar yang tengah dihadapi bangsa ini.

Di antara kiai Nahdliyin itu terdapat dzurriyah muassis atau anak cucu pendiri NU. Mereka ini dikenal sebagai tokoh-tokoh NU kultural.

Hari Selasa kemarin (18/8), mereka menemui Rizal Ramli di kediamannya di Jalan Bangka IX, Jakarta Selatan.


Seperti dikutip dari duta.co, H Agus Solachul A’am Wahib Wahab yang biasa disapa Gus A’am
mengatakan mereka prihatin menyaksikan kondisi ekonomi wong cilik yang semakin memburuk.

“Kami adalah dzurriyah muassis NU dan kiai-kiai kultural (pesantren) yang tergabung dalam KKNU-26. Kami prihatin menyaksikan kondisi ekonomi wong cilik yang kian memburuk. Kami menyampaikan kondisi umat di bawah yang semakin parah,” ujarnya, Kamis (20/8).

Gus A’am mengibaratkan Indonesia sepeti sebuah kendaraan yang membutuhkan sopir handal. Kendali tidak bisa diserahkan kepada sopir amatir. Dia juga mengatakan, dalam situasi krisis seperti sekarang ini tidak tepat kalau harus berspekulasi.

“Kita segera konsolidasi, mengundang pakar-pakar, gelar Webinar bahas penyelamatan bangsa, agar republik ini tidak karam alias tenggelam,” tambah Gus A’am.

Gus A’am juga menegasakan sekali lagi, pertemuan kiai kultural yang tergabung dalam KKNU-26 dengan Rizal Ramli, adalah pertemuan antara dzurriyah pendiri NU dan sejumlah pemimpin NU dari berbagai tingkatan.

Pertemuan itu dilatarbelakangi keprihatinan dzurriyah atas ancaman resesi ekonomi, di mana mayoritas warga NU yang terkena imbasnya.

Dalam acara itu, KH Ghozi Wahib Wahab, yang juga cucu pendiri NU itu, minta penjelasan pada RR menyusul beredarnya diberbagi warta, bahwa, RR sanggup mengatasi krisis ekonomi hanya dalam satu tahun.

“Terus terang, harapan kami memang pada Pak RR,” jelas Kiai Ghozi dalam pertemuan itu.

Dalam pertemuan Rizal Ramli memberikan penjelasan yang cukup detail yang memuaskan para kiai. Mereka yakin apa yang disampaikan Rizal Ramli itu dapat dilaksanakan, mengingat pengalaman yang dimiliki saat membantu Presiden Abdurrahman Wahid baik sebagai Kepala Bulog, Menko Perekonomian, maupun Menteri Keuangan.

“Bayangkan, pertumbuhan ekonomi saat kepemimpinan Gus Dur benar-benar meroket, bukan nyungsep ke bawah. Ketika itu utang bisa berkurang, bandingkan dengan sekarang, utang terus bertambah,” urainya.

Prestasi RR di Era Gus Dur

Di era pemerintahan Gus Dur,  tim ekonomi pemerintah yang dikendalikan Rizal Ramli mampu mengurangi kemiskinan dan menyediakan lapangan pekerjaan 10 juta orang. Situasi itu berbeda dibandingkan dengan saat sekarang dimana yang terjadi adalah bertambahnya pengangguran sementara di sisi lain TKA China didatangkan.

“Atas realitas seperti itu, maka, secara spontan Kiai Ghozi meminta agar Pak RR bersedia jadi pemimpin nasional, bahkan menjadi presiden. Karena dalam pikiran kiai yang paling terdampak resesi ekonomi sekarang ini, adalah warga NU,” jelas Gus A‘am.

Desakan Kiai Ghozi ini, bisa saja dinilai terlalu cepat, sebab Pilpres masih lama. Tapi, inti dari Kiai Ghozi adalah tidak ingin penderitaan  warga NU ini berlama-lama, apalagi merujuk pernyataan Ketua Umum PBNU, bahwa, pemerintahan sekarang ini adalah produk oligarki.

“Intinya, Kiai Ghozi tidak sampai hati pada warga NU. Masyarakat ini hanya dimanfaatkan oleh elit dalam mendulang suara saja, tapi kebijakannya lebih berpihak pada oligarki, tidak berpihak pada warga NU. Di sinilah, RR menjadi harapan dan dambaan, karena sudah terbukti, teruji. Saya rasa harapan Kiai Ghozi logis, karena kondisinya sudah darurat,” jelas Gus A’am.

Gus A’am juga merasa perlu menjelaskan, bahwa, KKNU 26 itu, bukan NU Garis Lurus. KKNU 26 ini dibesut para dzurriyah muassis NU dan kiai-kiai pesantren. Lahir di Ndalem Kasepuhan PP Tebuireng, Jombang, saat itu, diketuai almaghfurlah KH Salahuddin Wahid (Gus Solah).

“Kalau ada yang menyebut KKNU26 sebagai NU Garis Lurus, barangkali ambil mudahnya saja. Yang jelas, ada kesamaan, bahwa, munculnya KKNU-26 ini adalah bentuk keprihatinan terhadap pengurus NU sekarang yang, lebih bernafsu membawa jamiyyah ke ranah politik peraktis. Ini sangat berbahaya, bukan saja terhadap jamiyyah tetapi juga NKRI. Kalau mau lebih jelas baca buku Kesimpulan Tebuireng,” pungkasnya.


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya