Berita

Ilustrasi

Publika

Kembalilah Ke Jalan Yang Lurus Dan Benar: Indonesia Sudah Resesi!

MINGGU, 09 AGUSTUS 2020 | 08:10 WIB | OLEH: FUAD BAWAZIER

SEBAGAI negara besar dan terbuka, sudah seharusnya Indonesia mengikuti kelaziman internasional. Jangan suka membuat cara atau metode sendiri yang bukan saja tidak lazim tapi juga ditengarai ingin menutupi sesuatu atau selingkuh.

Tapi itulah perangai ekonom pemerintah sehingga data resmi ekonomi Indonesia sering diragukan kejujurannya.

Kalau mengikuti kelaziman dan konsensus internasional, seperti yang juga diungkapkan oleh ekonom senior Anthony Budiawan bahwa ekonomi Indonesia sudah resesi.


Mengikuti konsensus definisi resesi, negara negara lain telah mengumumkan dengan methode yang sesuai dengan definisi resesi yaitu pertumbuhan negatif 2 quartal berturut turut (QoQ).

Atas dasar definisi itulah Singapore, Amerika Serikat dll mengumumkan ekonomi negerinya sudah resesi, bahkan sampai 2 digit.

Seperti diuraikan ekonom Anthony Budiawan, dengan metode yang benar dan lurus, Indonesia harusnya jujur menyatakan sudah resesi sebab pertumbuhan ekonomi pada Quartal I/2020 minus 2,41% dibandingkan Quartal sebelumnya (Quartal IV/2019).

Sedangkan pertumbuhan Quartal II/2020 minus 4,2% dibandingkan dengan Quartal I/2020. Artinya sudah dua quartal berturut turut dengan pertumbuhan negatif.

Itulah definisi resesi yang benar, yang disepakati, yaitu dua quartal berturut turut. Bukan dengan membandingkan quartal sekarang dengan quartal setahun yang lalu. Itu kurang nyambung atau kurang relevan untuk menentukan Resesi.

Methode YoY digunakan untuk menyatakan pertumbuhan ekonomi tahunan.

Kalau ingin melihat angka PDB riilnya untuk perbandingan, dapat dilihat PDB dibawah ini:

PDB Q-IV/2019 .......... Rp 2.769,9T
PDB Q-I/2020 .......... Rp 2.703,0T
PDB Q-II/2029 .......... Rp 2.589,6T

Jadi jelaslah bahwa sudah 2 (dua) Quartal berturut turut pertumbuhan ekonominya negatif. Sudah Resesi. Kata KPK, berani jujur itu hebat.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya