Berita

Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay/Net

Politik

Saleh Daulay: Dana Di Kemenkes Besar, Segera Cairkan Insentif Petugas Medis!

JUMAT, 07 AGUSTUS 2020 | 10:41 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pemerintah didesak segera melakukan pencairan dana untuk para dokter residen yang saat ini menjadi relawan tim medis penanganan pasien Covid-19.

Desakan disampaikan langsung anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengingat ratusan dokter residen di RSUP Kandou Manado, Sulawesi Utara yang belum diberikan insentif oleh pemerintah. Mereka terpaksa berhenti dari kegiatan menangani pasien Covid-19 karena kesulitan membayar uang kuliah tunggal (UKT).

“Saya mengimbau kepada pemerintah, untuk segera mencairkan anggaran yang sudah tersedia,” ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (7/8).

Menurutnya, pencairan insentif itu bukan hal yang sulit. Sebab, Kementerian Kesehatan memiliki anggaran Rp 5,7 triliun yang sudah disetujui oleh Kementerian Keuangan.

"Angka ini kan angka besar. Di dalamnya ada insentif untuk dokter dan petugas medis yang bertugas, termasuk juga di antaranya honor bagi mereka yang diangkat jadi relawan-relawan,” tegasnya.

Seharusnya, sambung politisi PAN itu, para pembantu Jokowi segera melakukan pencairan kepada para relawan tim medis dalam penanganan Covid-19. Pasalnya, presiden telah sering melontarkan kemarahannya lantaran penyerapan anggaran yang tipis.

“Mengapa ini penting, karena presiden juga untuk yang kedua kalinya menyampaikan marahnya, karena tingkat penyerapan yang rendah sampai kemarin presiden mengatakan baru 20 persen yang diserap,” katanya.

“Berarti kan ada 80 persen yang belum terserap, itu harus dihabiskan sampai akhir tahun ini, kurang lebih empat setengah bulan lagi,” imbuhnya.

Legislator asal Sumatera Utara ini mengatakan dokter residen perlu mendapatkan perhatian pemerintah, lantaran sebagai relawan penanganan Covid-19 dan menjadi garda terdepan untuk memutus mata rantai virus dari Wuhan, China tersebut.

“Menurut saya, sangat penting karena para ralawan ini dianggap sederhana. Tapi, pekerjaan mereka di garis depan, di mana mereka menangani dan kontak langsung dengan mereka yang sudah positif Covid-19. Jangan ditunda-tunda karena akan berdampak tidak baik,” tekannya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya