Berita

Katib Aam PBNU, Yahya C. Staquf saat bertemu Mendikbud Nadiem Makrim/Net

Politik

Yahya Cholil Staquf Sebut NU Ikut POP Kemendikbud, LP Ma'arif: Kami Tidak Tahu Menahu

JUMAT, 07 AGUSTUS 2020 | 02:18 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Katib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf menyampaikan NU tetap berada dalam program organisasi penggerak (POP) milik kemendikbud.

Hal ini menjawab kontroversi yang berkembang akibat mundurnya organisasi besar Islam tersebut dari program unggulan Kemendikbud tersebut.

Ketua LP Ma'arif PBNU, Arifin Junaidi menyampaikan tidak tahu dengan adanya pernyataan Katib Aam PBNU perihal NU tetap berada di dalam program tersebut.

“Kami tidak tahu menahu adanya pernyataan Katib Aam. LP Maarif NU tetap pada sikapnya seperti sebelumnya. NU akan masuk ke dalam program tersebut jika telah direvisi,” ujar Arifin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (6/8).

Dalam sikapnya, LP Ma'arif NU akan mempertimbangkan masuk kembali ke dalam program tersebut asal pihak Kemendikbud mau merevisi program yang dinilainya janggal sejak awal terkait perekrutan sejumlah organisasi penggerak pendidikan.

“LP Ma'arif NU PBNU meminta kepada Kemendikbud untuk mematangkan konsep POP dan menunda pelaksanaannya tahun depan. LP Ma'arif NU mempertimbangkan untuk bergabung dalam POP tahun depan setelah mempelajari dan mencermati revisi konsep POP,” katanya.

Namun, jika Kemendikbud tetap mempertahankan program tersebut tanpa adanya revisi. Maka, sikap LP Maarif NU tetap komitmen untuk mundur.

“Apabila Kemendikbud memaksakan POP dilaksanakan tahun ini maka LP Ma'arif NU PBNU menyatakan tidak gabung dalam POP, tanpa menutup kemungkinan kerjasama program lain di luar POP,” tandasnya.

Dia menambahkan, hingga saat ini LP Ma'arif NU tetap pada pendiriannya untuk tidak gabung ke POP sampai ada revisi komperehensif atas konsep POP Kemendikbud.

Secara struktural LP Ma'arif NU adalah lembaga di lingkungan NU yang berada di bawah koordinasi langsung Pengurus Tanfidziyah NU, karenanya LP Ma'arif NU akan mengikuti dan mematuhi Ketua Umum Tanfidziyah PBNU.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Pengamat: Jangan Semua Putusan MK Dikaitkan Unsur Politis

Senin, 20 Mei 2024 | 22:19

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Topeng Mega-Hasto, Rakus dan Berbohong

Kamis, 23 Mei 2024 | 18:03

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

Produksi Film Porno, Siskaeee Cs Segera Disidang

Rabu, 22 Mei 2024 | 13:49

UPDATE

Temuan Mendag LPG Dikurangi, Komisi VII Minta Pertamina Lakukan Investigasi

Sabtu, 25 Mei 2024 | 20:01

Bus Listrik BYD Asal China Bakal Jadi Andalan di London

Sabtu, 25 Mei 2024 | 19:53

Kata Said Abdullah, Pernyataan Mega Minta Digantikan Puan Hanya Bercanda

Sabtu, 25 Mei 2024 | 19:46

Amanah Dukung Pengembangan UMKM Aceh Lewat Gelaran Pameran

Sabtu, 25 Mei 2024 | 19:08

Berantas Narkoba, BNN dan DEA Berbagi Data dan Informasi

Sabtu, 25 Mei 2024 | 18:57

Megawati Minta Gantian Jadi Ketum PDIP, Puan: Insya Allah

Sabtu, 25 Mei 2024 | 18:19

PDIP Sumut Pastikan Ahok Masuk Radar Pilgubsu

Sabtu, 25 Mei 2024 | 18:05

Masalah Popularitas, Ini Langkah Zaki Kenalkan Diri ke Warga Jakarta

Sabtu, 25 Mei 2024 | 17:31

PDIP Sudah Komunikasi dengan Ridwan Kamil untuk Pilgub Jabar

Sabtu, 25 Mei 2024 | 17:16

Ganjar Bocorkan Arahan Tertutup Megawati di Rakernas V PDIP

Sabtu, 25 Mei 2024 | 16:42

Selengkapnya