Berita

Grafik laju ekonomi BPS/Net

Politik

Rilis BPS Laju Ekonomi Kuartal II 2020 Nyungsep 5,32 Persen, Ini Penyebabnya

RABU, 05 AGUSTUS 2020 | 13:59 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua atau triwulan kedua tahun 2020.

Hasilnya, pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada kuartal kedua ini mengalami kontraksi yang cukup keras akibat pandemik Covid-19, yang menghantam hampir seluruh sektor perekonomian.

"Maka pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada kuartal II 2020 ini mengalami kontraksi sebesar 5,32 persen (yoy), sedangkan ekonomi Indonesia triwulan II 2020 terhadap triwulan sebelumnya mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 4,19 persen (q to q)," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers virtual, Rabu (5/8).

"Sementara komulatif semester I tahun 2020 terhadap semester I tahun 2019 mengalami kontraksi sebesar 1,26 persen," imbuhnya. 

Dia merinci perekonomian di Indonesia berdasarkan produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan II 2020 mencapai Rp 3.687,7 triliun dan atas dasar harga konstan 2019 mencapai Rp 2.589,6 triliun.

Menurunnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia ini lantaran sejumlah komoditas mengalami kontraksi, akibat adanya pandemik Covid-19 ini. Hal ini disampaikan BPS setelah merinci beberapa catatan peristiwa ekonomi yang mengalami penurunan.

"Selama triwulan II 2020, kita semua tahu bahwa pandemik Covid-19 ini telah membawa dampak yang luar biasa buruknya. Pandemik Covid-19 telah menciptakan efek domino, dari masalah kesehatan, menjadi masalah sosial dan masalah ekonomi," katanya.

Dia menambahkan tidak hanya sektor rumah tangga yang mendapatkan tekanan dari Covid-19, namun juga pada sektor korporasi. Hingga mendesak pemerintah mengeluarkan kebijakan negara untuk menyelamatkan perekonomian nasional.

"Dampaknya menghantam seluruh lapisan masyarakat, mulai dari rumah tangga, UMKM sampai dengan tingkat korporasi. Banyak kebijakan yang diterapkan oleh berbagai negara terapi pada intinya sama, di satu sisi setiap negara selalu mengutamakan kesehatan, untuk mencegah penyebaran Covid-19 untuk menerapkan lockdown PSBB, dsb," bebernya.

"Di sisi lain pemerintah juga berupaya, denyut ekonomi tetap berjalan, dan untuk menjaga keseimbangan di antara kesehatan dan ekonomi ini bukanlah persoalan gampang dan kita melihat banyak negara yang pada triwulan II 2020 ini mengalami kontraksi," tutupnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya