Berita

Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo/Net

Politik

Politisi PDIP Ini Apresiasi Hadi Pranoto Soal Temuan Obat Corona, Tapi...

MINGGU, 02 AGUSTUS 2020 | 22:31 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Kehebohan mengenai klaim temuan obat anti Covid-19 yang diutarakan Prof Hadi Pranoto tak serta merta ditanggapi negatif.

Seperti yang disampaikan anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo yang mengapresiasi klaim temuan obat penawar Covid-19 yang siap diedarkan tersebut.

"Saya kira, segala daya termasuk para peneliti, termasuk gurubesar, tokoh-tokoh kita yang ahli di bidangnya penemuan ini harus kita beri apresiasi untuk penemuan obat corona," ujar Rahmad kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (2/8).


Namun politisi PDI Perjuangan ini memberi catatan bahwa bila hasil temuan Prof Hadi Pranoto sudah teruji klinis dan melakukan serangkaian riset serta penelitian perihal obat penawar corona tersebut, maka langkah selanjutnya harus dilaporkan kepada Kemenkes dan BPOM.

"Tinggal kita berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan BPOM dalam hal izin edarnya. Tentu kita sambut baik, sangat positif penemuan obat virus covid-19 ini," katanya.

Pihaknya berharap agar segala bentuk penemuan dari para ahli dapat disambut baik oleh masyarakat. Tinggal melihat bagaimana hasil uji klinisnya. Selain itu, Prof. Hadi Pranoto juga harus menjelaskan secara transparan kepada masyarakat mengenai khasiat obat yang ditemukannya tersebut.

"Apakah uji klinisnya sudah sesuai, kemudian sangat signifikan pengobatannya, dan bisa menyembuhkan? Tinggal bagaimana pemerintah menyambut baik, kita di parlemen mendorong agar izin edarnya, kemudian uji-uji klinisnya saja diikutin," katanya.

Rahmad mengatakan akan mengawal hasil temuan Prof. Hadi Pranoto jika uji klinisnya terbukti benar dan ampuh menyembuhkan Covid-19.

"Kita akan mengawal, bagaimana akan penemuan obat, itu bisa terealisasi dan bisa izin edar dan BPOM. Saya kira BPOM sangat concern dan mendorong itu bisa dipermudah izin edarnya. Saya appreciate yang telah ditemukan oleh prof itu ya," tutupnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya