Berita

Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi, mendapat penghargaan Medal of Muslims of Russia “For Services” dari Dewan Mufti Rusia/Net

Dunia

Akhiri Masa Tugas, Dubes Wahid Dianugerahi Medali Penghargaan Oleh Dewan Mufti Rusia

JUMAT, 31 JULI 2020 | 02:30 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi, mendapat penghargaan Medal of Muslims of Russia “For Services” dari Dewan Mufti Rusia.

Penghargaan diberikan langsung oleh Wakil Ketua Dewan Mufti Rusia, Rushan Abbyasov, di Kantor Dewan Mufti, Rusia, Rabu (29/7).

Penghargaan ini berikan Dewan Mufti Rusia menjelang berakhirnya tugas Dubes Wahid di Rusia pada akhir Juli 2020.


Rushan Abbyasov mengatakan, penghargaan diberikan atas kontribusi Dubes Wahid selama bertugas di Rusia dalam mengembangkan dan memperdalam hubungan kebudayaan dan keagamaan antara bangsa Rusia dan Indonesia.  

“Penghargaan juga diberikan atas keaktifan Dubes Wahid dalam berbagai kegiatan Dewan Mufti Rusia dan Religious Board of Muslim of the Russian Federation yang ditujukan untuk mempererat perdamaian dan keharmonisan di masyarakat Rusia,” kata Rushan Abbyasov sebelum menyematkan medali di baju batik berwarna merah yang dikenakan Dubes Wahid.

Rushan Abbyasov mencatat kedekatan hubungan masyarakat muslim Rusia dengan Indonesia, seperti peran kunjungan Presiden Soekarno ke St. Petersburg tahun 1956 dengan difungsikannya kembali Masjid Agung St. Petersburg sebagai tempat ibadah umat muslim.

Tidak sedikit kunjungan delegasi dan warga Indonesia ke Moskow yang selalu menyempatkan berkunjung ke Masjid Agung Moskow.

Menurutnya, Dubes Wahid juga banyak memperkenalkan Islam di Rusia kepada masyarakat Indonesia, kunjungan ke masjid-masjid pada saat kunjungan kerja ke berbagai daerah di Rusia, dan keikutsertaan pada peresmian sejumlah masjid baru.

Rushan Abbyasov juga mengenang kunjungan pertama pada April 2011 ke berbagai kota di Indonesia, yaitu Jakarta dan memberi sambutan di Masjid Istiqlal menjelang sholat Jumat.

Selain itu, dia juga berkunjung ke Pondok Pesantren Gontor dan UIN Malang. Kunjungan terakhirnya adalah pada Februari 2019 saat pameran foto “Tradisi Islam di Rusia” yang diselenggarakan di Jakarta.  

“Sambutan masyarakat Indonesia sangat luar biasa dan saya berkeinginan berkunjung kembali ke Indonesia,” ujar Rushan Abbyasov yang masih ingat kata “matur nuwun”.

Rushan Abbyasov dan Dubes Wahid sepakat bahwa Indonesia dan Rusia memiliki banyak peluang kerja sama, termasuk di bidang ekonomi dan perdagangan, seperti sektor industri halal atau produk halal.

Pasar di kedua negara sangat menjanjikan karena Indonesia merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia dan Rusia merupakan negara berpenduduk muslim terbanyak di Eropa yang mencapai sekitar 25 juta jiwa.

Sementara itu, Dubes Wahid mengatakan bahwa Indonesia aktif dalam mengembangkan kerja sama, seperti keikutsertaan pada Kazan Summit dan Russia Halal Expo di Kazan, serta Moscow Halal Expo.

Dia juga mendorong Dewan Mufti Rusia untuk terus mengembangkan kerja sama dengan Indonesia, termasuk dengan organisasi keagamaan, seperti Majelis Ulama Indonesia.

"Hubungan antara bangsa Indonesia dan Rusia begitu erat. Pengenalan Indonesia di Rusia sudah dilakukan sejak tahun 1945," ujar Dubes Wahid.

Salah seorang yang aktif memperkenalkan Indonesia di Rusia adalah Widji Utami atau Ami Intojo yang bertemu Dubes Wahid sebelum pertemuannya dengan Dewan Mufti Rusia. Ami Intojo adalah salah seorang diaspora Indonesia di Rusia yang tinggal di Moskow sejak tahun 1956.

Ami Intojo pernah aktif mengajar bahasa Indonesia di Moskow State Institute of International Relations (MGIMO) dari tahun 1970 hingga tahun 2008. Dia meneruskan pekerjaan ayahnya, Intojo, yang khusus dikirim Presiden Soekarno ke Moskow tahun 1956 untuk mengajar Bahasa Indonesia di MGIMO.

"Dalam beberapa tahun terakhir tidak sedikit warga Rusia yang berkunjung ke Indonesia, khususnya untuk berwisata, dan sebaliknya, dari Indonesia ke Rusia. Saat ini warga kedua negara belum dapat kembali saling mengunjungi karena pandemik Covid-19," demikian Dubes Wahid.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya