Berita

Pakar ekonomi, Dradjad H. Wibowo/Net

Politik

Dradjad Wibowo: Tolong Ikuti Sains Kesehatan, Percaya Saya, Ekonomi Akan Ikut Nanti

KAMIS, 30 JULI 2020 | 14:21 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pakar ekonomi, Dradjad H. Wibowo mengatakan, setidaknya ada tiga penyebab utama rendahnya penyerapan anggaran penanangan Covid-19.

Yaitu; salah fokus kebijakan, sentralisasi, dan birokrasi.

Presiden Joko Widodo menyebutkan, realisasi anggaran penanangan Covid-19 belum optimal karena baru terbelanjakan 19 persen dari total anggaran sebesar Rp. 695 triliun.


Soal fokus kebijakan, Dradjad mengatakan, penanganan Covid-19 di tanah air masih jauh dari sains baku bidang medis dan kesehatan masyarakat.

Padahal dalam menghadapi pandemik, langkah-langkah medis dan kesehatan masyarakat itu memerlukan dana banyak sekali. Baik itu untuk tes secara masif, percepatan tes, penelusuran riwayat kontak, penyediaan peralatan kesehatan, obat-obatan, biosekuritas dan sebagainya.

"Apalagi jika Indonesia mau berinvestasi menemukan vaksin dan obat sendiri," ujar Ketua Dewan Pakar PAN itu kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (30/7).

"Belum lagi jika pemerintah tegas melakukan lockdown seperti Taiwan dan Selandia Baru yang berhasil mengatasi pandemi Covid-19. Jika ini dilakukan, pemerintah perlu menyediakan kebutuhan pangan dan lain-lain secara cukup," tambah Dradjad membandingkan.

Tapi intinya, itu semua perlu dana banyak. Tentu serapan anggaran akan besar kalau prioritasnya ke bidang medis dan kesehatan masyarakat. Tapi karena prioritasnya ke ekonomi, akibatnya ya serapan anggaran lambat. Penyebabnya ekonomi melambat, orang juga bepergian, belanja dan sebagainya.

Soal sentralisasi, jelas Dradjad, "UU Corona" UU 2/2020 telah membuat APBN tersentral ke pemerintah pusat, terutama Kementerian Keuangan. Kalau APBN sentralistik, otomatis penyerapan jadi lambat. Apalagi beberapa jenis pembangunan fisik oleh pemerintah daerah kan dilarang.

"PNS masih belum aman melakukan perjalanan dinas, pembangunan fisik di daerah dihentikan sebagian, APBN sentralistik. Jelas saja lambat penyerapannya," imbuhnya.

Adapun alasan ketiga yang menjadi penyebab utama rendahnya penyerapan anggaran penanangan corona, karena birokrasi pencairan anggaran yang dijalankan Kemenkeu dengan kementerian/lembaga memang membuat pencairan anggaran kurang cepat.

"Dalam kondisi tidak pandemi saja hal ini sudah menjadi masalah. Apalagi saat pandemi," sindir Dradjad.

Namun, lanjut Dradjad memberikan solusi, meski sekarang sudah sangat telat, dan sudah terlanjur banyak korban jiwa, dia masih berharap pemerintah mau mengoreksi kebijakan penanganan Covid-19.

"Himbauan saya satu saja: tolong ikuti sains medis dan kesehatan masyarakat. Percaya saya, ekonomi akan ikut nanti. Taiwan dan Selandia Baru adalah buktinya," tutupnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya