Berita

Hafez al-Assad (tengah), putra Presiden Suriah Bashar al-Assad yang telah ditampar dengan sanksi AS, menghadiri Olimpiade Matematika Internasional di Cluj Napoca, Rumania pada 2018/AFP

Dunia

Jatuhkan Sanksi Baru, AS Sasar Putra Sulung Presiden Suriah

RABU, 29 JULI 2020 | 23:23 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Amerika Serikat semakin memperluas upaya untuk menumbangkan rezim Presiden Suriah Bashar Al Assad.

Kali ini, negeri Paman Sam menjatuhkan sanksi terbaru yang menyasar putra sulung Assad yang masih remaja bernama Hafez al-Assad.

Sanksi tersebut menyebabkan Hafez, yang masih berusia 18 tahun, tidak akan diizinkan untuk bepergian ke Amerika Serikat atau memelihara aset di negara tersebut.

Menurut keterangan Kementerian Dalam Negeri Amerika Serikat (Rabu, 29/7), sanksi terbaru itu dijatuhkan sebagai upaya untuk memblokir dana untuk rezim Assad.

Sanksi itu dibuat sebagai bagian dari serangkaian sanksi kedua di bawah Caesar Act, yakni sebuah undang-undang di Amerika Serikat yang mulai berlaku pada Juni lalu dan bertujuan untuk tidak menormalkan rezim Assad, bahkan ketika berhasil memenangkan kembali sebagian besar Suriah setelah perang sembilan tahun.

"Kami akan terus meminta Bashar al-Assad dan rezimnya bertanggung jawab atas kekejaman mereka, sambil menjaga ingatan korban mereka tetap hidup," kata Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo dalam sebuah pernyataan.

Selain Hafez, tokoh lainnya yang dijerat dengan sanksi baru Amerika Serikat adalah seorang pengusaha Suriah Wassim Anwar al-Qattan, yang terlibat dalam proyek konstruksi utama di Damaskus.

Melansir AFP, seorang pejabat senior Amerika Serikat yang dekat dengan situasi tersebut, mengatakan bahwa sanksi terbaru yang menyasar putra sulung Assad itu dimaksudkan untuk menghentikan Hafez dari menjadi saluran bagi keluarganya di luar negeri.

"Itu juga karena kita telah melihat peningkatan dalam keunggulannya di dalam keluarga," kata pejabat yang enggan disebutkan namanya itu.

"Anak-anak dewasa pada dasarnya terus melakukan bisnis atas nama dan atas nama orang tua yang mereka sanksi atau kerabat dewasa lainnya," jelasnya.

Nama Hafez al-Assad sebenarnya telah menarik sorotan beberapa tahun terakhir. Sebagian besar karena kecintaanya terhadao matematika.

Dia kerap ambil bagian dalam sejumlah kompetisi matematika internasional, seperti di Brasil dan Rumania.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Timnas Amin Siang Ini Dibubarkan

Selasa, 30 April 2024 | 09:59

Perbuatan Nurul Ghufron Dinilai Tidak Melanggar Etik

Selasa, 30 April 2024 | 09:57

Parpol Ramai-ramai Gabung Koalisi Prabowo Jadi Alarm Matinya Oposisi

Selasa, 30 April 2024 | 09:55

PKS Oposisi atau Koalisi Tunggu Keputusan Majelis Syuro

Selasa, 30 April 2024 | 09:46

Anggaran Sudah Disetujui, DPRD DKI Tunggu Realisasi RDF Skala Perkotaan

Selasa, 30 April 2024 | 09:36

Beli Sabu, Oknum Polisi Tulungagung Ditangkap

Selasa, 30 April 2024 | 09:31

MPR akan Bangun Komunikasi Politik dengan Jokowi hingga Hamzah Haz Jelang Transisi

Selasa, 30 April 2024 | 09:27

Jakarta Hari Ini Cenderung Cerah Berawan

Selasa, 30 April 2024 | 09:19

Perahu Rombongan Kader PMII Terbalik, Satu Meninggal

Selasa, 30 April 2024 | 09:06

2 Mei, Penentu Lolos Tidaknya Garuda Muda ke Olimpiade Paris

Selasa, 30 April 2024 | 08:48

Selengkapnya