Presiden Kolombia Ivan Duque memutuskan untuk memperpanjang masa karantina nasional hingga akhir Agustus mendatang/Net
Pandemi virus corona atau Covid-19 masih jauh dari kata usai. Karena itulah, terlalu dini untuk bisa melepaskan kewaspadaan penuh akan penularan virus tersebut.
Hal itulah yang melatarbelakangi keputusan Presiden Kolombia Ivan Duque untuk memperpanjang masa karantina nasional hingga 30 Agustus mendatang.
Untuk diketahui, kebijakan karantina nasional diambil oleh pemerintah Kolombia untuk menekan laju penularan virus corona sejak pandemi terjadi di negara Amerika Latin tersebut.
Kebijakan tersebut akan menyebabkan pembatasan ketat dalam hal pergerakan warga. Selain itu, perbatasan darat Kolombia juga ditutup, kecuali untuk perbatasa dengan Ekuador yang akan dibuka untuk transit kemanusiaan.
Bukan hanya itu, di masa karantina nasional, penerbangan domestik dan internasional juga dibatasi dengan ketat.
Kebijakan karantina nasional telah diterapkan oleh pemerintah Kolombia sejak April lalu dan diperpanjang hingga delapan kali.
Kebijakan itu seharusnya berakhir pada 1 Agustus mendatang. Namun jumlah kasus Covid-19 masih meningkat signifikan di Kolombia, sehingga pemerintah memutuskan untuk memperpanjang kebijakan tersebut.
Tercatat per Selasa (28/7), jumlah kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di Kolombia mendekati angka 270 ribu kasus. Sementara itu, jumlah kematian akibat virus tersebut mencapai angka 9.000.
Meski begitu, keputusan perpanjangan karantina nasional tampaknya tidak mengejutkan bagi warga yang tinggal di sejumlah kota besar di Kolombia, seperti Bogota, Medellin, dan Barranquilla. Pasalnya, pemerintah lokal telah menerapkan kebijakan yang lebih ketat, hingga
lockdown demi mengerem penularan virus corona.
"Kami tidak berbicara tentang puncak nasional," kata Duque, dalam pengumumannya, seperti dilansir
Bogota Post.
"Puncak telah muncul di tingkat regional. Beberapa telah berlalu, beberapa akan datang dalam beberapa minggu dan bulan mendatang," jelasnya.