Berita

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim/Net

Politik

LP Maarif PBNU Temukan Sejumlah Organisasi Tidak Jelas Dapat Anggaran POP Kemendikbud

SABTU, 25 JULI 2020 | 02:53 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Sejumlah lembaga tidak jelas asal usulnya diduga turut mendapatkan gelontoran dana ratusan miliar dari program organisasi penggerak (POP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Begitu dikatakan Ketua LP Maarif PBNU Arifin Junaidi menyusul mundurnya Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dari program tersebut.

“Kami menemukan ada lembaga dari perusahaan besar lainnya, jadi bukan hanya Sampoerna dan Tanoto saja, bahkan yang di Kalsel itu Banjarmasin ada dari perusahaan besar, apa mereka layak mendapatkan?” ujar Arifin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (24/7).


Selain ada lembaga dari perusahaan besar, LP Maarif PBNU juga menemukan organisasi yang menurut mereka tidak layak. Salah satunya adalah ikatan keluarga alumni sebuah sekolah.

“Apa ini layak melaksanakan program itu, keluarga alumni?” katanya terheran.

Pemerhati kebudayaan ini juga lembaga pendidikan mendapatkan gelontoran dana miliaran rupiah dari Kemendikbud. Tetapi, kapasitas lembaga tersebut tidak cukub baik untuk merealisasikan anggaran yang diberikan.

“Kemudian ada TK, yang dapat meskipun bidang tapi dia lokasinya hanya di satu ke kabupaten, melaksanakan program ini Rp 1 miliar apa bisa gitu? Ada juga programnya workshop dapat Rp 1 miliat, workshop apa itu?” bebernya.

Dia mengatakan dana miliaran yang diberikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim berpotensi adanya penyelewengan besar-besaran lantaran menyerap dana untuk organisasi yang tidak jelas.

“Potensi terjadi penyelewengan besar, ada yang lokasinya itu tidak di daerah, dia ada. Nah, apa mungkin punya jaringan itu jauh sekali dari lokasi lembaga berada,” tandasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya