Berita

Politisi PAN, Saleh Partaonan Daulay/RMOL

Politik

NU Dan Muhammadiyah Mundur Dari POP, Saleh Daulay: Kemendikbud Jangan Anggap Remeh!

KAMIS, 23 JULI 2020 | 13:51 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Dua organisasi Islam terbesar di Indonesia Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah mundur dari Program Organisasi Penggerak (POP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

NU menilai bahwa organisasi tersebut janggal, lantaran NU dimintai proposal dua hari sebelum penutupan. Kemendikbud kerap mendesak NU agar segera menyelesaikam syarat-syarat dalam proposal tersebut.

Menyikapi langkah NU dan Muhammadiyah, politisi PAN Saleh Partaonan Daulay menyampaikan Kemendikbud tidak boleh menganggap remeh langkah dua organisasi besar tersebut yang mundur dari POP Kemendikbud.


“Jadi gini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan itu diharapkan tidak menganggap remeh pengunduran diri kedua organisasi besar ini,” ujar Saleh kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (23/7).

Dia menerangkan, NU dan Muhammadiyah memiliki andil besar dalam dunia pendidikan di Indonesia sejak sebelum kemerdekaan Indonesia.

Lembaga pendidikan Islam yang dimiliki NU dan Muhammadiyah juga dinilai menjadi penyumbang besar pengembangan pendidikan tanah air.

“Mengingat bahwa, jasa mereka dalam dunia pendidikan itu sudah sangat lama. Muhammadiyah itu, punya lebih dari 30 ribu unit lembaga pendidikan, dan NU juga punya pesantren yang luar biasa banyak. Jadi karena itu, dunia pendidikan itu sudah digeluti sejak lama, oleh kedua organisasi besar ini,” jelasnya.

Atas dasar tersebut, Kemendikbud disarankan untuk kembali merangkul NU dan Muhammadiyah. Kata dia, Kemendikbud perlu menjelaskan secara detil apa yang terjadi sehingga kedua organisasi itu hengkang dari POP Kemendikbud.

“Dalam konteks mereka mengundurkan diri itu berarti menurut penilaian mereka ada yang salah. Di dalam pelaksanaan program organisasi penggerak. Nah itu mesti mereka dirangkul kembali, diajak bicara lagi,” tutupnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya