Berita

Anggota Komisi III DPR RI Muhammad Nasir Djamil/Net

Politik

Nasir Djamil: Kenapa Indonesia Mau Jadi “Kelinci Percobaan” Vaksin China?

KAMIS, 23 JULI 2020 | 08:41 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pengujian tahap III vaksin corona dari China di Indonesia mengundang keprihatinan bagi anggota Komisi III DPR RI Muhammad Nasir Djamil. Menurutnya, uji coba itu sama saja menjadikan warga negara ini sebagai kelinci percobaan.

“Bagi saya pribadi memang, ya bisa saja orang menyebutnya sebagai kelinci percobaan,” tegasnya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (23/7).

Politisi PKS ini mengaku miris jika kemudian rakyat Indonesia justru dijadikan objek dari vaksin yang belum teruji itu. Sebab, kemungkinan vaksin itu gagal dan berakibat buruk bagi manusia sangat terbuka lebar.


“Kan itu trial and error, uji coba namanya. Berarti bisa berhasil dan gagal. Kalau berhasil bagaimana, kalau gagal gimana? Tapi bukan berhasil atau gagal yang kita bicarakan,” ujarnya.

Dia mempertanyakan alasan pemerintah mau menjadikan Indonesia sebagai tempat untuk melakukan ujicoba klinis tahap III. Padahal di negara Cina sendiri vaksin tersebut belum sempat diujicobakan.

“Apa tidak ada negara lain? Kenapa Indonesia menerima itu? Seharusnya Indonesia punya sikap, yang tegas dan jelas, tidak ingin rakyatnya dijadikan “kelinci percobaan”. Seharusnya begitu,” katanya.

Politisi PKS asal Aceh ini berharap pemerintah mau mengubah keinginan untuk memberikan vaksinasi Sinovac kepada 1.620 orang atau pasien Covid-19 secara sukarela.

“Saya harapkan, pemerintah bisa mengubah pendiriannya. Jangan sampai rakyat sudah kena pandemik, kena itu lagi (ujicoba), artinya disudutkan lah,” sesalnya.

“Di mana nurani presiden? Karena itu mumpung masih ada waktu bisa mengubahlah pendiriannya dan memikirkan ulang,” demikian Nasir Djamil.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya