Berita

Inggris bersiap membuka jalur kewarganegaraan bagi Hong Kong Mulai Januari 2021/Net

Dunia

Inggris Buka Jalur Kewarganegaraan Bagi Penduduk Hong Kong Mulai Januari 2021

RABU, 22 JULI 2020 | 23:51 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Inggris tidak main-main dalam tawarannya memberikan kewarganegaraan bagi hampir tiga juta penduduk Hong Kong. Jalur kewarganegaraan bagi penduduk Hong Kong akan mulai dibuka pada Januari 2021 mendatang.

"Kami berencana untuk membuka Visa Hong Kong BN (O) (British National Overseas) mulai Januari 2021," kata Menteri Dalam Negeri Inggris, Priti Patel dalam pernyataan tertulis kepada parlemen Inggris (Rabu, 22/7).

"Tidak akan ada tes keterampilan atau persyaratan pendapatan minimum, tes kebutuhan ekonomi atau pembatasan angka. Saya memberi warga negara BN (O) kesempatan untuk memperoleh kewarganegaraan Inggris penuh," tegasnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa penduduk Hong Kong yang hendak mengajukan kewarganegaraan Inggris tidak perlu pekerjaan untuk datang ke negara itu.

"Mereka tidak perlu memiliki pekerjaan sebelum datang ke Inggris, mereka dapat mencari pekerjaan sekali di sini. Mereka mungkin membawa tanggungan langsung mereka, termasuk warga negara non-BN (O)," tambahnya, seperti dikabarkan Channel News Asia.

Sebelumnya, Inggris diketahui menangguhkan perjanjian ekstradisi dengan Hong Kong awal pekan ini meski ada peringatan keras dari China.

Negeri tirai bambu mengingatkan bahwa membuat kesalahan kebijakan luar negeri yang serius akan berisiko mendapat pembalasan.

Langkah ini diambil Inggris sebagai tanggapan atas kebijakan keamanan baru yang diterapkan China di Hong Kong.

Situasi ini menambah rumit ketegangan yang sudah ada sebelumnya antara China dan Inggris terkait sejumlah isu, termasuk penindasan Uighur dan pemblokiran raksasa telekomunikasi Huawei dari jaringan 5G.

Terkait isu Huawei, China sebelumnya menuding Inggris tidak lebih dari sekedar boneka bagi kebijakan luar negeri Amerika Serikat yang telah lebih dulu menjatuhkan sanksi pada akses perusahaan China ke chip Amerika Serikat yang vital bagi jaringan 5G.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya