Berita

Presiden Donald Trump/Net

Dunia

Kirim Banyak Pasukan Ke Kota-kota Yang Masih Rawan Demo, Donald Trump Malah Dikecam Politisi Dan Aktivis

SELASA, 21 JULI 2020 | 10:40 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Aksi protes masih sering terjadi di beberapa wilayah Amerika Serikat. Mereka menyuarakan ketidaksetaraan rasial, buntut dari demo Black Lives Matter. Presiden Donald Trump melihat tidak adanya keseriusan aparat untuk menertibkan beragam aksi tersebut. Ia pun mengancam untuk mengirim lebih banyak petugas dan penegak hukum ke beberapa kota besar di AS.
 
Sejumlah kota seperti Chicago dan New York mendapat kritikan keras dari Trump. Ia menyoroti lemahnya penegakkan hukum untuk mengendalikan demo yang menjurus pada kericuhan.

Menurut Trump, kota-kota itu takut untuk bertindak. Saat berbicara pada briefing harian di Gedung Putih, Senin (20/7), Trump menekankan serunnya untuk ketertiban dan penegakkan hukum pada kelompok, atau seseorang, yang mengancam keamanan dan ketenangan.

"Kami akan mengirimkan penegak hukum. Ini tidak bisa didiamkan terus, terjadi di kota-kota!" ujar Trump, seperti dikutip dari BBC, Selasa (21/7).

"Kota New York, Chicago, Philadelphia, Detroit, Baltimore dan Oakland. Kita tidak akan membiarkan ini terjadi di negara kita, semua dijalankan oleh Demokrat liberal," ujarnya.

Sementara memberi kritikan kepada kota-kota itu, Trump memuji para petugas hukum federal yang dikirim ke Oregon yang telah melakukan 'pekerjaan fantastis' menurutnya, seperti memulihkan ketertiban di tengah-tengah protes di Portland.

Kota ini telah melihat protes berkelanjutan terhadap kebrutalan polisi di kota itu sejak kematian George Floyd di Minnesota pada bulan Mei. Namun, kota ini mampu mengendalikan dan bertindak dengan ketegasannya.
Beberapa petugas telah menggunakan mobil tanpa tanda kepolisian dan berkamuflase di jalan-jalan. Para petugas ada yang berpakaian resmi dan ada yang berpakaian preman.

Tetapi, hal itu malah memicu kecaman dari Demokrat dan aktivis. Para pemimpin negara bagian telah meminta Trump menarik personelnya dari Portland. Mereka pun menuduh presiden meningkatkan situasi sebagai aksi politik dalam tahun pemilihannya.

Trump menuding gubernur Oregon, wali kota Portland dan anggota parlemen negara bagian lainnya terlalu takut terhadap tidakan anarkis, sehingga menolak mendapat kiriman personel keamanan yang lebih banyak.

"Mereka takut dengan orang-orang ini. Itulah alasan mereka tidak ingin kita membantu mereka," kata Trump.

Para petugas tersebut adalah bagian dari unit Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) baru yang terdiri dari orang-orang dari US Marshals Service dan Customs and Border Protection. Mereka telah dikerahkan di bawah perintah eksekutif yang melindungi patung-patung yang ditandatangani oleh Trump bulan lalu. Perintah itu memungkinkan pejabat federal untuk ditangkap tanpa izin dari masing-masing negara bagian AS.

DHS juga berencana untuk mengirim sekitar 150 agen ke Chicago pekan ini. Agen-agen tersebut dilaporkan akan membantu petugas penegak hukum federal dan polisi Chicago lainnya dalam memerangi kejahatan.

Walikota Portland Ted Wheeler mengatakan ada belasan jika bukan ratusan pasukan federal di kota. "Kehadiran mereka di sini sebenarnya mengarah pada lebih banyak kekerasan dan lebih banyak vandalisme,"  kata Wheeler, seperti dikutip dari CNN.

"Mereka tidak diinginkan di sini. Kami belum meminta mereka di sini. Bahkan, kami ingin mereka pergi," tandasnya.

Walikota Chicago Lori Lightfoot prihatin dengan langkah Trump mengerahkan petugas federal ke kota. Dia telah berbicara dengan wali kota Portland terkait hal ini.

"Kami tidak membutuhkan agen federal tanpa lencana mengambil orang dari jalanan dan menahan mereka, saya pikir, melanggar hukum," kata Lightfoot.

Jaksa Agung Oregon mengaku telah mengajukan gugatan terhadap pemerintah federal karena diduga secara tidak sah menahan para demonstran dan melanggar hak konstitusional mereka untuk berkumpul dan proses hukum.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya