Berita

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi dipandang gigih dan konsisten menyuarakan posisi Indonesia bantu perjuangan Palestina/Ilustrasi RMOL

Dunia

Puji Kegigihan Menlu Retno Bantu Perjuangan Palestina, Waketum MUI: Iron Lady Dari Indonesia

KAMIS, 16 JULI 2020 | 17:07 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Indonesia tidak pernah sedikit pun luput memantau situasi yang berkembang di Palestina. Termasuk soal rencana terbaru Israel untuk melakukan aneksasi sebagian wilayah Tepi Barat, Palestina.

Rencana kontroversial yang didorong oleh pemerintahan koalisi Israel itu semula akan mulai dilaksanakan pada awal Juli lalu. Namun karena adanya tekanan internasional, rencana itu pun ditunda sampai batas waktu yang belum diketahui.

Terkait dengan isu tersebut, Indonesia mengambil posisi tegas menolak dan mengecam keras rencana Israel tersebut.

"Kita mengikuti situasi di Palestina, terutama setelah Israel mau aneksasi Tepi Barat Palestina," kata Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Muhyiddin Junaidi dalam Webinar Internasional bertajuk "Stop Israel's Imperialism" yang digelar pada Kamis sore (16/7).

Dia menjelaskan bahwa Indonesia tidak akan pernah melupakan hubungan baik dengan Palestina yang sudah mengakar dalam sejarah.

"Palestina adalah salah satu bangsa yang memberikan dukungan Indonesia dan berperan dalam kemerdekaan Indonesia tahun 1945. Jadi ini waktu bagi kita untuk tidak melupakan perjuangan tersebut," sambungnya.

Oleh karena itu, Muhyiddin memberikan apresiasi yang tinggi bagi Menteri Luar Negeri Indonesia Reto Marsudi, karena gigih dan konsisten menyuarakan posisi Indonesia di ranah internasional.

Indonesia, di bawah tongkat diplomasi Menlu Retno, bukan hanya lantang mendukung tapi juga menggalang dukungan internasional bagi Palestina, terutama terkait rencana aneksasi Israel tersebut.

"Indonesia sebagai salah satu anggota tidak tetap di Dewan Keamanan PBB, punya kesempatan emas untuk menyuarakan isu tersebut. Dan saya percaya bahwa Menteri Luar Negeri kita pintar untuk mengambil manfaat dari kesempatan ini," jelasnya.

"Kalau kita lihat di dunia, ada Iron Lady di Inggris," kata Muhyiddin, merujuk pada mantan Perdana Menteri Inggris Margaret Tacher, yang memiliki julukan Iron Lady.

"Kita juga memiliki Iron Lady dari Asia Tenggara, dan itu berasal dari Indonesia," sambungnya, merujuk pada Menlu Retno.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya