Berita

Peneliti dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Salamuddin Daeng/Net

Publika

Manajemen Ulat Buah Ala BUMN: Perlu Segera Disemprot Disinfectan

KAMIS, 16 JULI 2020 | 16:12 WIB | OLEH: SALAMUDDIN DAENG

BUMN itu ibarat buah ranum, segar, banyak gizi dan nutrisinya. Buah  seperti itu sangat disenangi oleh ulat buah. Ulat buah akan memakan buah dari dalam sampai kosong. Meski buah itu terlihat masih bagus dari luar, masih ranum, namun dalammya sudah kopong seperti kepompong.

Itulah yang terjadi di BUMN sekarang. Semua kebijakan yang menaungi BUMN memuat peluang bagi oligarki politik baik yang ada di pemerintahan maupun parlemen agar dapat memakan harta kekayaan, uang, dan belanja BUMN.

Itulah sebabnya mengapa begitu besar aset BUMN, begitu banyak proyek di BUMN, begitu besar, belanja BUMN, namun tetap saja BUMN ini merugi alias buntung.

Namun anehnya pejabat negara yang kekuasaanya meliputi BUMN banyak kaya mendadak. Demikian juga dengan oligarki kawan-kawan pejabat negara juga kaya raya. Belum terdengar kabar ada oligarki penguasa yang jatuh miskin bersama dengan ambruknya kondisi keuangan BUMN sekarang.

Misalnya kita tidak mendegar perusahaan mitra Pertamina seperti para pemasok BBM impor mengalami bangkrut. Juga tidak terdengar mitra PLN pemilik pembangkit atau bandar batubara bangkrut, meskipun kondisi keuangan PLN saat ini tengah memburuk dan sekarat.

Manajemen BUMN mulai pejabat tertinggi di BUMN sampai dengan komisaris dan direktur anak-anak perusahaan adalah drop-dropan dari pengusaha melalui tangan-tangan para pejabat negara atau pejabat negara yang sekaligus merangkap pengusaha. Mereka menempatkan pejabat BUMN untuk mengamankan kantong-kantong pengusaha yang membina mereka atau pejabat negara yang menempatkan mereka.

Coba lihat BUMN karya, meskipun proyeknya, begitu banyak belanjanya seiring dengan digenjotnya infrastruktur dalam lima tahun terakhir, hasilnya BUMN karya merugi. Tidak hanya itu, BUMN karya menanggung utang yang besar.

Nasib yang sama dialami oleh seluruh BUMN yang lain. Sementara banyak kontraktor mitra yang untung. Demikian juga pejabat negara di bidang ekonomi sekarang kasat mata makin banyak yang kaya raya.

Demikianlah pengibaratan BUMN sekarang. Dari luar BUMN dipoles dengan berbagai hiasan. BUMN tampak mentereng. Logo baru warna-warni, slogan-slogan baru. Istilah baru dimunculkan dalam tata kelola BUMN,  sehingga di mata awan BUMN tampak keren.

Namun isi dalam BUMN, sari buah BUMN sudah diisap oleh para  pemegang kuasa di BUMN. Mereka bagi sari buah BUMN untuk kenyangnya perut sendiri dan gerombolannya.

Ketika pemilik BUMN yakni rakyat memetik buah dan ingin merasakan sari buah BUMN ternyata isinya sudah kopong, bahkan biji-bijinya pun sudah menbusuk, karena bijinya ikut dimakan ulat buah, yakni oleh mereka para oligarki politik.

Lalu apakah masih ada cara untuk menyelamatkan buah yang ranum dan segar itu? Mungkin salah satu carànya adalah menyemprotnya dengan disinfectan. Belum ada yang mencoba selama ini. Disifectan lebih aman dibandingkan disemprot dengan pestisida.

Ini harus segera dilakukan mengingat kalau terlambat, batang-batang pohon buah akan ikut dimakan ulat-ulat ini. Kalau ini terjadi, maka pohon buah BUMN akan menjadi batang dan ranting kering yang nanti cuma bisa buat kayu bakar.

Penulis adalah peneliti dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI)

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya