Berita

Department of Special Investigation (DSI) Thailand/Net

Dunia

Pihak Keamanan Thailand Selidiki Empat Perusahaan China Ilegal

KAMIS, 16 JULI 2020 | 11:12 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Departemen Investigasi Khusus (DSI) Thailand sedang menyelidiki empat perusahaan China yang diduga mendirikan 40 perusahaan ilegal dengan menggunakan dokumen identitas palsu.

Keempat perusahaan China itu menjalankan bidang usaha seperti menjual beras, berurusan dengan bidang real estate, membangun gedung atau mengoperasikan akomodasi, di mana pemerintah melarang semua bidang itu untuk dijalankan oleh warga negara asing, seperti dikutip dari Bangkok Post, Kamis (16/7).

Direktur jenderal DSI, Letnan Kolonel Koralagi Panprapakorn, mengatakan dalam sebuah konferensi pers pada Rabu (15/7), bahwa pada awalnya para aparat penegak hukum menemukan sembilan pemodal China yang mempekerjakan warga Thailand untuk mendaftarkan empat perusahaan milik mereka. Menurut DSI, aset perusahaan yang telah dibekukan oleh pihak berwenang diperkirakan bernilai 3,6 miliar baht.


Koralagi mengatakan penyelidikan DSI terhadap masalah ini terkait dengan kasus pidana yang terjadi sebelumnya di distrik Wiang Kaen, Chiang Rai, di mana polisi menangkap seorang pejabat setempat yang diduga bekerja untuk melegalkan permintaan kewarganegaraan Thailand oleh warga negara asing.

Menurut keterangan pihak penegak hukum, seorang tersangka, yang diidentifikasi sebagai Apao Sae-shen, ditemukan telah memalsukan catatan sidik jari dan dokumen identitas lainnya yang diajukan ke kantor distrik untuk memperoleh status kewarganegaraan. Apao kemudian diberikan kewarganegaraan, yang kemudian digunakannya untuk mendaftarkan empat perusahaan China.

Menurut DSI, karena kewarganegaraan itu diperoleh dengan menggunakan dokumen ilegal, statusnya menjadi tidak valid, oleh karena ituperusahaan yang didaftarkannya pun dianggap sebagai milik asing.

DSI juga mencurigai bahwa keempat perusahaan memiliki dukungan keuangan yang besar.

Direktur Biro Kejahatan Keamanan, Kapten Pol Wisanu Chimtrakul, mencatat tiga dari empat perusahaan yang diselidiki itu tidak memiliki alamat yang jelas, namun kempemilikan saham dipastikan hanya dimiliki satu nama saja.

“Semua saham empat perusahaan itu atas nama Apao,” katanya.

Kapten Wisanu mengungkapkan, saat ini DSI sedang menyelidiki total 246 orang yang diduga terkait dengan 40 perusahaan yang dicurigai itu.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya