Berita

Ilustrasi/Istimewa

Dahlan Iskan

Menang 100

MINGGU, 05 JULI 2020 | 05:05 WIB | OLEH: DAHLAN ISKAN

INILAH gambaran hasil pemilu di Singapura Jumat depan: partai penguasa, PAP, akan menang 100 persen.

Itulah memang tujuan pemerintah mendadak melakukan Pemilu. Agar bisa menang mutlak. Hasil survei politik menjadi landasan keputusan kilat itu.

Kalau jadi bisa menang 100 persen itulah kado terbaik bagi keluarga Lee Kuan Yew, pendiri negeri itu --dari rakyat Singapura.


Setelah Pemilu nanti, putra sulung Lee Kuan Yew, Lee Hsien Loong, meletakkan jabatan. Setelah 16 tahun menjabat perdana menteri.

Tentu rakyat Singapura ingin memberikan hadiah terbaik. Atas capaian Singapura selama 60 tahun di tangan Lee Kuan Yew, termasuk oleh anaknya itu.

”Saya pun akan memilih partai penguasa. Inilah bentuk terima kasih kami kepada Lee Kuan Yew,” ujar seorang teman di sana. Padahal biasanya sikap politik teman itu sangat independen.

Bagi Lee Hsien Loong sendiri kemenangan mutlak itu penting. Alasan idealisnya: agar generasi ke-4 pemimpin Singapura bisa bekerja dengan suasana politik yang tetap tenang.

Inilah peralihan kepemimpinan yang krusial. Bisa saja rakyat Singapura tidak akan sehormat lagi pada kepemimpinan 4G nanti. Yang memang benar-benar tanpa dinasti Lee lagi.

Alasan praktisnya: agar pemerintah pasca Lee tidak mengungkit-ungkit apa pun yang sudah terjadi selama ini.

Bagaimana dengan musuh Lee yang juga bernama Lee. Memang Lee yang adik kini bergabung ke partai oposisi. Pertengkarannya dengan Lee yang kakak sudah tidak mungkin didamaikan.

Tapi Lee yang adik tidak masuk caleg dari partai oposisi. Alasannya: justru jangan ada lagi dinasti Lee.

Tapi itu sekaligus melemahkan partai oposisi. Pertanda bahwa dukungan itu tidak habis-habisan.

Singapura memang tidak demokratis. UU ujaran kebenciannya sangat keras. Yang tidak suka kepada pemerintah benar-benar mati kutu.

Kooptasi pada kelompok masyarakat juga sangat dalam. Negara yang hanya berpenduduk 5 juta jiwa itu punya 93 wakil rakyat. Belum lagi 14 wakil rakyat yang diangkat. Ditambah 9 wakil lagi dari golongan yang tidak terwakili.

Dapilnya kecil-kecil. Tangan pemerintah benar-benar bisa menjangkau sampai kelompok masyarakat terkecil.

Sistem pemerintahan di Singapura sangat diktator. Tapi diktatornya, ehm, baik hati. Singapura bisa menjadi contoh ”diktator yang baik bisa menghasilkan kemajuan lebih cepat dari demokrasi yang tidak baik”.

Sayang sulit sekali mencari ”diktator yang baik hati”. Apalagi di negara sebesar Indonesia.

Sejak awal, Lee Kuan Yew sudah menantang negara demokrasi. Termasuk negara-negara Barat.

Kelemahan negara demokrasi, kata Lee, selalu terjebak pada pemilu. Semua pemimpinnya hanya berusaha menyenangkan rakyat. Termasuk untuk hal-hal yang akan menjerumuskan masa depan rakyat itu sendiri. Tujuannya satu: agar menang Pemilu.

Negara kampiun demokrasi seperti Amerika pun kini terjebak hal yang sama: ingin menyenangkan rakyat. Asal menang pilpres. Walau pun punya dampak terpecahnya bangsa.

Sayang tidak ada mekanisme yang teruji bagaimana bisa menemukan ”diktator yang baik hati”.

Adakah yang tertarik menyusun konsep pencarian diktator—baik—hati?

Kalau tidak ada jaminan untuk itu semua sepakat: demokrasi lebih baik. Asal demokrasi yang disertai berjalannya sistem hukum.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya