Berita

Personel keamanan berdiri di samping puing-puing pesawat di lokasi kecelakaan pesawat Pakistan International Airlines yang jatuh di daerah perumahan di Karachi pada Mei lalu/AFP

Dunia

Pilot Asyik Ngobrol Soal Virus Corona Sebelum Kecelakaan Pesawat Di Pakistan

KAMIS, 25 JUNI 2020 | 19:19 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Pilot-pilot yang bertugas dalam penerbangan pesawat Pakistan International Airlines (PIA) yang jatuh bulan lalu asyik terlibat pembicaraan soal virus corona sesaat sebelum kecelakaan.

Begitu bunyi laporan pendahuluan yang dibuat otoritas Pakistan pasca penyelidikan awal kecelakaan yang terjadi 22 Mei lalu tersebut.

Dalam laporan itu terungkap kondisi pesawat di menit-menit terakhir sebelum jatuh.


Para penyelidik mendapati pesawat berada di ketinggian yang tidak wajar, yakni dua kali lipat lebih, ketika hendak mendekati landasan pacu.

Pengatur lalu lintas udara telah memperingatkan para pilot soal hal tersebut dan menyarankan agar para pilot berputar agar bisa turun secara bertahap.

Namun, alih-alih berputar sesuai saran pengatur lalu lintas udara, pilot justru tetap mencoba mendarat dengan kondisi roda pesawat masih dinaikan.

Akibatnya, pesawat mendarat di landasan pacu tanpa menurunkan roda pendaratan.

Kontrol lalu lintas udara melihat mesin pesawat Airbus A320 itu mengikis landasan dengan semburan bunga api, namun tidak memberi tahu kokpit.

Insiden itu menyebabkan mesin pesawat rusak parah. Namun pilot berusaha untuk kembali terbang dan mencoba pendaratan kedua.

Sayangnya, mesin sudah terlanjur rusak dan menyebabkan pesawat gagal untuk melakukan pendaratan dan jatuh di pemukiman warga.

Akibat kecelakaan tersebut, sebanyak 98 orang meninggal dunia.

Menteri penerbangan Pakistan Ghulam Sarwar Khan mengatakan kepada parlemen pada Rabu (24/6) bahwa para pilot yang bertugas dalam penerbangan itu tengah membahas soal virus corona ketika mereka mencoba untuk mendarat dan melepaskan autopilot pesawat itu.

"Pilot dan co-pilot tidak fokus dan sepanjang mereka berbicara tentang corona. (Virus corona) itu ada di pikiran mereka. Keluarga mereka terpengaruh dan mereka berdiskusi tentang hal itu," kata Khan.

"Sayangnya pilotnya terlalu percaya diri," tambahnya, seperti dikabarkan The Guardian.

Tim investigasi yang terlibat dalam penyelidikan kecelakaan itu juga mencakup pejabat dari pemerintah Perancis dan industri penerbangan. Mereka menganalisis data kokpit dan perekam suara.

Temuan itu membuat otoritas setempat menyoroti soal masalah lisensi pilot.

Khan menunjuk tinjauan yang meresahkan soal kredensial pilot. Dia mengatakan, penyelidikan tahun lalu menemukan bahwa 262 dari 860 pilot aktif Pakistan memiliki lisensi palsu. Para oknum pilot tersebut membayar "joki" agar bisa lulus ujian.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya