Berita

Teori konspirasi soal Covid-19 banyak diyakini oleh pengguna YouTube di Inggris/Net

Dunia

Penelitian Ungkap, Pengguna YouTube Inggris Banyak Yang Percaya Teori Konspirasi Covid-19

JUMAT, 19 JUNI 2020 | 23:15 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Teori konspirasi soal pandemi virus corona atau Covid-19 ternyata banyak diyakini oleh pengguna sosial media, terutama YouTube di Inggris.

Begitu ungkap sebuah penelitian terbaru yang dilakukan di negara tersebut.

Sebuah survei baru di Inggris telah menemukan bahwa orang yang mendapatkan berita dari YouTube dan platform media sosial lainnya lebih cenderung percaya pada teori konspirasi Covid-19 yang tidak biasa.


Penelitian itu sendiri dilakukan oleh tim peneliti dari King’s College London dan Ipsos MORI. Mereka melakukan survei kepada 2.254 penduduk Inggris dngan rentang usia antara 16 hingga 75 tahun pada bulan lalu.

Hasilnya, mereka menemukan bahwa warga Inggris yang "bandel" dan melanggar ketentuan selama lockdown di Inggris beberapa waktu lalu, lebih mungkin mendapatkan informasi soal Covid-19 dari media sosial.

Dalam survei tersebut ditemukan bahwa lebih dari setengah atau sekitar 58 persen dari mereka yang pergi keluar selama masa lockdown mengatakan bahwa mereka mendapatkan banyak informasi terkait pandemi dari YouTube.

Sementara itu, 16 persen orang yang juga mengaku mendapatkan informasi soal Covid-19 dari Youtube, memilih untuk tidak keluar rumah selama lockdown di Inggris.

Survei yang sama juga melakukan tinjauan dengan bertanya kepada responden, apakah mereka percaya pada berbagai teori konspirasi atau tidak.

Peneliti juga mengajukan sejumlah pertanyaan seperti, apakah ada bukti kuat untuk tuduhan yang dilaporkan secara luas, tetapi tidak berdasar, bahwa jaringan 5G dan Covid-19 entah bagaimana terkait.

Mereka juga bertanya apakah para responden percaya klaim bahwa pihak berwenang sengaja menyesatkan publik tentang jumlah sebenarnya kematian yang disebabkan oleh pandemi.

Hasilnya, ditemukan bahwa keyakinan yang paling umum dipegang oleh para responden adalah bahwa Covid-19 berasal dari laboratorium, sebuah teori yang hingga saat ini belum divalidasi maupun dibuktikan.

Penelitian itu juga menemukan bahwa 45 persen responden yang percaya bahwa kematian akibat Covid-19 dibesar-besarkan, mendapatkan banyak informasi tentang virus dari Facebook.

Penelitian ini secara garis besar juga menyoroti ketergantungan orang yang semakin besar pada platform seperti YouTube ketika mereka menghindari outlet berita tradisional untuk mencari sumber informasi yang lebih baik.

Selain itu, seperti dikabarkan Russia Today (Jumat, 19/6), penelitian King's College juga menemukan bahwa usia adalah salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang percaya teori konspirasi atau tidak. Mereka yang memiliki satu atau lebih kepercayaan konspirasi, umumnya berusia lebih muda.
 
Faktor ini muncul seiring dengan erosi kepercayaan pada media arus utama.

Hal ini agaknya sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan tahun 2019 lalu di mana ditemukan bahwa di Inggris, rata-rata orang berusia 65 tahun ke atas menonton berita TV sekitar 33 menit sehari. Sedangkan orang berusia antara 16-24 tahun hanya menonton TV rata-rata dua menit sehari.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya