Berita

Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin/Net

Politik

Demokrat Ke Sri Mulyani: Harusnya Tidak Sampai Menunggu Hingga 10 Tahun

JUMAT, 19 JUNI 2020 | 13:11 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan defisit APBN tahun 2020 yang melebar ke 6,34 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) akan menjadi beban pemerintah selama 10 tahun ke depan.

Menyikapi hal tersebut, anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin mengatakan, jika pemerintah mampu menjalankan roda ekonomi dengan baik, maka tekor APBN bisa dihindari tidak sampai 10 tahun.

"Jika berjalan dengan baik, tidak akan jadi beban APBN 10 tahun. Harusnya jauh lebih cepat," ujar Didi Irawadi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (19/6).

Pemulihan ekonomi nasional dilakukan dengan benar, yaitu tidak terjadi kebocoran-kebocoran, dan mengesampingkan anggaran-anggaran yang tidak perlu.

"Artinya harus tepat sasaran dan efisien. Harusnya tidak menjadi beban yang terlalu lama sehingga harus menunggu 10 tahun. Kalau semuanya berjalan dengan baik, pemulihan ekonomi harusnya jauh lebih cepat dari itu," kata Didi Irawadi.

Menurutnya, dari sisi permintaan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah menjalankan beberapa program jaring pengaman sosial dan memperluas fasilitas perlindungan sosial seperti program keluarga harapan (PKH), kartu sembako, pemberian diskon tarif listrik.

"Kalau dilihat alokasi penggunaannya, mestinya tak akan menjadi beban. Tapi dia berifat semacam long term Investment (tak hanya ekonomi, juga sosial dan kesehatatan). Dalam keadaan pandemi, hitungannya tentu bukan berbasis keuntungan dan biaya finansial semata, tapi benefit serta cost secara luas.
Hampir semua negara melakukan tindakan serupa," demikian Didi Irawadi.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya