Berita

Bupati Musi Banyuasin, Dodi Reza Alex Noerdin/Net

Nusantara

Tangguh Di Tengah Situasi Gaduh, Beginilah Trik dari Dodi Reza Alex

KAMIS, 18 JUNI 2020 | 23:52 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Tanpa mengabaikan rencana pembangunan infrastruktur yang sudah diputuskan, Bupati Musi Banyuasin, Dodi Reza Alex Noerdin memindahkan Rp 500 miliar pos anggaran untuk tangani pandemi Corona19.

Saat ini, setidaknya sudah terposting Rp 300 miliar baik untuk bidang kesehatan maupun jaring pengaman sosial.

Sesungguhnya, dalam situasi normal, ratusan kilometer jalan dan puluhan jembatan serta bangunan bisa diwujudkan. Tetapi, Dodi rela melakukan langkah ini meski dirinya sudah punya plot pembangunan di Muba.

Bahkan, kebijakan refocusing yang diinisiasi doktor Universitas Padjajaran ini masuk 5 besar kabupaten dengan anggaran Covid-19 terbesar di Indonesia.

Banyak elemen bangsa menilai kerja Dodi efektif menekan dan memutus rantai penularan wabah Covid-19 khususnya di wilayah Muba. Implementasi gagasannya, dituangkan dalam kebijakan yang inovatif dan meringankan beban masyarakat.

Mantan anggota DPR RI dua periode ini, sudah melakukan pembagian tahap pencairan ke-II sebesar Rp 303 miliar.

Atas terobosannya, Dodi diundang sebagai nara sumber webinar nasional dengan praktisi dan akademisi dengan tema ‘Peran Kepemimpinan dan Perencanaan Anggaran Daerah Pasca Covid-19'.

“Semua all out, berdarah-darah, kepala jadi kaki, kaki jadi kepala. Tak mengapa asalkan rakyat yakin dan merasa aman. Sebagai pemimpin harus bisa buktikan mampu membawa rakyatnya menuju lajur yang benar, aman dan tak bikin galau,” tegas Dodi Reza dilansir dari Kantor Berita RMOLSumsel, Kamis (18/6).

Dodi mengakui, imbas wabah Covid-19 mendera berbagai sektor terutama sektor perekonomian. Di situasi ini pemerintah dan pihak terkait tidak boleh pasrah hanya menunggu.

“Anggaran yang sudah dirancang, disiapkan untuk pembangunan kita sesuaikan hingga menjadi palang pintu ekonomi. Tujuannya agar perekonomian dan sektor lainnya di masyarakat dapat terserap baik dan merata sehingga tidak berpengaruh signifikan selama wabah pandemik Covid-19 menimpa wilayah Muba,” ujarnya.

Langkah yang dilakukan Dodi, dia membagi anggaran menjadi 3 pos besar yaitu kesehatan, jaring pengaman sosial dan pemulihan ekonomi. Dibidang kesehatan

Untuk kesehatan, Pemkab Muba telah mendirikan rumah sakit darurat Covid-19 dengan 4 kamar isolasi bertekanan negatif, dilengkapi ventilator terbaru. Ada juga inovasi berupa klinik outdoor di mana pasien yang diisolasi serasa sedang berlibur di alam terbuka.

Fasilitas utama pun dibangun secara mandiri berupa sarana test swab PCR dan test PCM secara cepat. Laboratorium antigen penunjang swab juga sudah dirancang.

Untuk pos jaaring pengaman sosial, Dodi memberikan bantuan mulai penggratisan biaya listrik dan air bersih selama 3 bulan dan bantuan tunai Rp 600 ribu per kepala keluarga, selama 3 bulan.

Untuk mahasiswa di Muba yang terkena dampak Covid-19, juga sudah digelontorkan bantuan berupa keringanan kepada mahasiswa di 3 perguruan tinggi dan 1 poltek di Musi Banyuasin.

“JPS (jaring pengaman sosial) yang disalurkan telah mengcover 104 ribu keluarga penerima manfaat. Pemerintah Pusat memang telah membantu, namun Muba tak boleh santai mengandalkan bantuan pusat saja. Makanya, kita mengkover 53 ribu KPM, sehingga total bantuan yang dibagikan tembus di 60 persen warga Muba yang tercover," jelasnya.

Meski mengutamakan penanganan Covid-19, bukan berarti semua pembangunan dibekukan.

“Kami sudah hitung, tidak akan kehabisan anggaran. Tetap membangun, kalau orang Palembang sebut idak mengas di tengah jalan. Kita tidak akan kehabisan (anggaran), tetap membangun, kalau Covid-19 mereda, pemulihan ekonomi akan secara cepat terjadi,” katanya mantap.

Kebijakan Dodi berjalan sangat kompak dengan Forkopimda, Gugus Tugas, dan OPD Pemkab Muba yang sangat all out bersama-sama menangani Covid-19.

“Semoga upaya yang maksimal ini dapat memerangi Covid-19 di Muba. Harapannya aktifitas dapat kembali berjalan normal dan warga dapat menjalani aktifitas sehari-hari seperti biasa,” tuturnya.  

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya