Berita

Tangkapan layar silaturahmi virtual Himami dalam rangka 60 tahun hubungan Indonesia-Maroko/RMOL

Dunia

60 Tahun Indonesia-Maroko Tanpa Khilaf Sedikitpun

SELASA, 16 JUNI 2020 | 15:42 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Hubungan Republik Indonesia dan Kerajaan Maroko yang sudah berlangsung selama 60 tahun tercatat sangat bagus. Tidak ada khilaf dan perselisihan sedikitpun.

Kedua negara saling memberikan dukungan satu sama lain di forum internasional.

Demikian disampaikan Dutabesar Kerajaan Maroko Ouadia Benabdellah ketika berbicara dalam silaturahmi virtual dan halal bihalal yang diselenggarakan Himpunan Alumni Maroko di Indonesia (Himami), Senin sore (15/6).

Kegiatan itu juga diselenggarakan dalam rangka menyambut 60 tahun hubungan kedua negara.

“Hubungan politik kedua negara sangat-sangat luar biasa. Kedua negara saling mendukung di forum internasional,” ujar Dubes Benabdellah seperti diterjemahkan moderator, DR. Cecep Jamaluddin.

“Dalam isu Sahara di Maroko, posisi Indonesia juga sangat jelas. Indonesia selalu mendukung resolusi yang dikeluarkan PBB berkaitan dengan solusi politik untuk penyelesaian masalah Sahara dengan damai,” sambungnya.

Dubes Benabdellah mengatakan, selama dirinya bertugas di Indonesia, sejumlah upaya telah dilakukan untuk meningkatkan hubungan ekonomi kedua negara. Kamar dan industri kedua negara juga disebutkannya sangat intens berkomunikasi.

“Produk pertanian Maroko dalam waktu dekat juga akan masuk ke Indonesia. Sebaliknya buah-buahan Indonesia juga akan masuk ke Maroko,” ujarnya sambil menambahkan kedua negara juga harus meningkatkan kerjasama di era industri 4.0.

Hal senada disampaikan Dutebesar Indonesia untuk Maroko, Hasrul Azwar.

Dia mengatakan, dalam rangka menyambut 6o tahun hubungan kedua negara sebetulnya pihak Kemlu Indonesia dan Kemlu Maroko telah merancang berbagai kegiatan. Misalnya kegiatan kebudayaan di Jakarta dan di Rabat. Juga pertandingan sepakbola persahabatan antara timnas Indonesia dan timnas Maroko.

“Namun karena virus corona, semua rencana itu selesai (gagal),” ujar Dubes Azwar.

Juga dikatakannya bahwa pada bulan Oktober 2019 Menlu Maroko Nasser Bourita telah berkunjung ke Indonesia dan dalam pertemuan dengan Menlu Indonesia Retno Marsudi telah ditandatangani sejumlah MoU, seperti di bidang anti terorisme, kelautan dan perikanan, juga kerjasama di bidang Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK).   

Selanjutnya di bulan Desember 2019, (mantan) Ketua MA, Hatta Ali berkunjung ke Rabat untuk menandatangani MoU di bidang peradilan dengan MA Maroko.

Presiden Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Maroko, Teguh Santosa, dalam kesempatan yang sama juga mengatakan bahwa Maroko adalah alternatif yang ideal bagi Indonesia dalam rangka mengembangkan perdagangan internasional.

Teguh mengingatkan bahwa Maroko dapat dipandang sebagai pintu masuk ke kawasan Eropa, Afrika, dan Timur Tengah.

Teguh mengatakan, sejak Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Maroko didirikan tahun 2010 pihaknya berupaya membantu agar hubungan kedua negara bisa lebih cepat.

Dia mengatakan, Maroko memiliki dua per tiga phospat dunia, sementara Indonesia adalah negara agraris yang membutuhkan pasokan phospat untuk pupuk.

Dia juga mengatakan, Maroko adalah negara coffee drinker, dan mayoritas kopi yang dikonsumsi di Maroko adalah kopi Indonesia yang dibeli di pasar Eropa.

Selain itu, minyak goreng Indonesia juga didapatkan Maroko dari negara-negara di kawasan Timur Tengah lainnya.

Dengan ini semua, Teguh mengatakan, sangat mungkin kedua negara menjalin hubungan dagang secara langsung.

Dukungan lain yang diberikan Perhimpunan Persahabatan yang dipimpinnya adalah dalam isu Sahara di Maroko. Teguh dua kali menjadi petisiones masalah Western Sahara di Komisi IV PBB, yakni pada tahun 2011 dan 2012. Selain itu di tahun 2011 dia juga menjadi pemantau jalannya referandum konstitusi baru di Maroko.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya