Berita

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam webinar terkait tren geopolitik dunia di tengah Covid-19/RMOL

Dunia

Dua Strategi Indonesia Hadirkan Vaksin Covid-19

JUMAT, 12 JUNI 2020 | 12:28 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Pandemi virus corona atau Covid-19 memberikan dampak yang tidak main-main dalam banyak sektor, bukan hanya kesehatan, namun juga sosial dan ekonomi di tatanan global.

Betapa tidak, tatanan global yang sudah dibangun selama puluhan tahun terkait keterbukaan, dunia yang tidak mengenal batas serta globalisasi, seakan terhenti begitu saja ketika pandemi terjadi.

Hampir semua negara menutup perbatasannya dan tidak mengizinkan orang asing untuk masuk.

Karena itulah, kehadiran vaksin Covid-19 sangat dinantikan. Bukan hanya sebagai media pemulihan, tetapi juga sebagai "game changer" bagi kondisi global yang terganggu akibat pandemi Covid-19 saat ini.

"Di paruh pertama tahun 2020, hampir semua negara sibuk dengan isu pengadaan alat kesehatan dan obat dalam rangka penanganan Covid-19. Maka kalau kita lihat di next half tahun ini, vaksin dan pemulihan ekonomi akan menjadi sorotan," kata Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi dalam webinar, Diskusi Kopi yang mengangkat tema "Tren Geopolitik Dunia Di Tengah Covid-19" (Jumat, 12/6).

Retno menjelaskan, Indonesia sendiri memiliki dua strategi utama dalam upaya menghadirkan vaksin virus corona di tanah air.

"Pertama adalah dengan pengembangan vaksin secara mandiri. Hal ini sudah kita rintis dan ke depannya, tujuannya bukan hanya untuk memproduksi vaksin secara mandiri, tapi juga berjuang untuk kemandirian industri farmasi dan kesehatan Indonesia," jelasnya.

Meski begitu, dia mengakui bahwa hal ini memerlukan komitmen politik yang kuat serta proeses yang panjang, karena perlu melalui sejumlah tahapan sebelum akhirnya bisa menuju pada tahap produksi.

Karena itulah, sambung Retno, Indonesia juga menjalankan strategi kedua, yakni menjalin kerjasama dengan pihak dan negara lain.

Indonesia membuka pintu untuk kerjasama dalam hal vaksin Covid-19 dengan banyak negara dan lembaga. Namun sejauh ini, setidaknya ada dua kerjasama menonjol yang sedang dijalin Indonesia.

Pertama adalah dengan The Coalition for Epidemic Preparedness Innovation (CEPI) yang berbasis di Norwegia.

"Ini vaksin jenisnya rekayasa genetik," jelas Retno.

Selain CEPI, Indonesia juga menjalin komunikasi dengan perusahaan yang berbasis di negeri tirai bambu, SSinovac untuk pengembangan vaksin.

"Dua strategi ini kita jalankan bersamaan namun dengan arah ke kemandirian," tegas Retno.

Di sisi lain, sambil berupaya mengembangkan dan menjalin kerjasama soal pengembangan vaksin, Indonesia juga vokal menyuarakan, dalam berbagai pertemuan internasional virtual, untuk mendorong aksesibilitas vaksin.

Terkait dengan hal ini, Indonesia pun menjadi salah satu co-sponsor dalam World Health Assembly terkait Resolusi No. 73, yang salah satu paragrafnya menegaskan prinsip aksesibilitas dan afordabilitas dari vaksin Covid-19.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya