Rapid test massal BIN di Surabaya/Net
Badan Intelijen Negara (BIN) telah menggelar rapid test massal secara maraton dalam 10 hari terakhir di Surabaya dan Sidoarjo sejak 29 Mei 2020.
Sejak hari pertama digelar rapid test ini, jumlah total warga Surabaya dan Sidoarjo yang telah mengikuti rapid test menembus angka 12 ribu lebih.
Rapid Test masal ini merupakan arahan langsung dari Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan.
Sri Wulandari, salah satu dokter yang menangani rapid test Covid-19 yang digelar BIN di Surabaya mengungkapkan hasil data rapid test masal Covid-19 di Surabaya dan Sidoarjo sejak 29 Mei Sampai 7 Juni 2020.
Wulan mengatakan, sejak tanggal 29 Mei, BIN telah menggelar rapid test massal sebanyak 18 kali di 10 titik di Surabaya dan 1 titik di Sidoarjo. Total 12.629 orang telah mengikuti test cepat Covid-19 ini.
Adapun total 12.629 itu dengan rincian di 10 titik Surabaya jumlah warga yang mengikuti rapid test yaitu 12.163 Orang dengan hasil 1.761 menunjukan hasil reaktif.
Sementara di 1 titik di Sidoarjo tepatnya di Pasar Taman Wonocolo, sebanyak 466 orang mengikuti rapid test ini. Hasilnya 54 menunjukan reaktif.
"Dari total jumlah itu yang reaktif 1.815 orang. Sedangkan yang non reaktif 10.814 Orang. Artinya dari total yang mengikuti rapid test, sekitar 14,70 persen hasilnya reaktif," ucap Wulan di Surabaya, Jawa Timur, Senin (8/6).
Wulan menjelaskan angka reaktif di tiap lokasi mengalami tingkat yang berbeda-beda. Sebab, hal itu juga tergantung dari jumlah warga yang mengikuti rapid test.
"Kalau untuk pendaftar di tiap-tiap lokasi itu angka beda-beda. Angka reaktif juga beda-beda," katanya.
Meski angka reaktif berbeda, Wulan mengatakan bahwa jumlah warga yang reaktif hasil dari rapid test ini mengalami trend yang cukup tinggi. Bahkan, di tiap lokasi angkanya stabil setiap harinya.
"Kalau dari sejak hari pertama itu angkanya stabil ya, stabilnya itu tinggi. Misal di lokasi A jumlah peserta 700 yang reaktif 100, di lokasi B itu hampir sama begitu meskipun angkanya berbeda," jelasnya.
Mereka yang hasil rapid test menunjukan reaktif langsung dilakukan penanganan swab test atau PCR test untuk memastikan positif atau negatif Covid-19.
Sementara itu, Ketua PCNU Kota Surabaya KH Muhibbin Zuhri mengapresiasi kegiatan rapid test massal yang digelar oleh BIN bersama Pemkot Surabaya.
Zuhri berharap sinergi antara BIN dan Pemkot Surabaya dapat mewujudkan Kota Surabaya bebas Covid-19 dengan melakukan tracking lewat rapid test ini.
"Saya yakin manfaatnya luar biasa yakni memetakan kasus Covid-19 di Surabaya, sehingga pemerintah Kota Surabaya bisa melakukan dengan cepat dan tepat," kata Zuhri.
BIN masih akan melanjutkan rangkaian rapid test massal secara maraton di ibukota Jawa Timur ini sampai tanggal 15 Juni 2020.