Berita

Aksi protes buruh angkut gudang Bulog/Net

Nusantara

Jasanya Tidak Lagi Dipakai, Ratusan Buruh Angkut Demo Gudang Bulog Kelapa Gading

JUMAT, 05 JUNI 2020 | 16:43 WIB | LAPORAN: DARMANSYAH

Ratusan buruh angkut yang bekerja di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog), menggelar demonstrasi di gudang Bulog Divisi Regional Jakarta-Banten, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (5/6).

Ratusan buruh tersebut mempertanyakan alasan tidak digunakannya kembali jasa mereka untuk menjadi buruh bongkar muat di gudang Bulog Kelapa Gading.

"Kami dari sebelum puasa ramadhan sudah bekerja di sini. Tapi beberapa hari lalu kami dihentikan bekerja dan memerintah buruh lain untuk bekerja," kata Agus selaku Koordinator Buruh.

Agus menjelaskan, sejak hari Senin (1/6) lalu, dirinya dan ratusan pekerja lainnya tetap datang ke gudang Bulog Kelapa Gading dan berharap jasa mereka kembali digunakan.

"Namun kami justru diminta pulang oleh pihak Bulog Kelapa Gading," ujarnya.

Kata dia, pemberhentian ratusan buruh angkut ini dikarenakan ada perbedaan jumlah pembayaran kepada buruh yang diberhentikan dengan buruh yang baru di koordinir oleh Ali.

"Kami mendapatkan info jika buruh yang baru bekerja empat hari lalu yang di koordinir Pak Haji Ali hanya mendapatkan upah sebesar Rp 16 sampai Rp 17 ribu per ton," jelasnya.

"Sedangkan kami saat itu dibayar senilai Rp 19 ribu per ton. Berarti upahnya dipotong buruh yang baru, yang di koordinir Pak Haji Ali di seluruh gudang Bulog Kelapa Gading," tegasnya.

Agus menjelaskan, ada selisih Rp 2 ribu per ton, dari total bongkar muat di gudang Bulog Kelapa Gading kemungkinan bisa 2000 ton setiap harinya.

"Infonya selisih Rp 2 ribu per ton. Uangnya diserahkan ke Pak Haji Ali, lalu kembali lagi uangnya kepada Kepala Gudang Bulog Kelapa Gading, mungkin buat dibagi-bagi lagi ke atasan sebagai success fee, komisi kayak gitu, sampai tega makan keringat orang," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya