Berita

Sri Suharto/RMOL

Nusantara

Menabung 15 Tahun, Tukang Parkir Di Boyolali Batal Berangkat Haji Tahun Ini

KAMIS, 04 JUNI 2020 | 15:19 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Pandemik virus corona baru atau Covid-19 yang tak berkesudahan, membuat pemerintah Indonesia menangguhkan perjalanan ibadah haji tahun 2020.

Keputusan itu pun dirasa sangat berat bagi Sri Suharto, warga Sawahan, Ngemplak, Boyolali hanya bisa pasrah saat impiannya bisa naik haji bersama istrinya, Suminem tahun ini terpaksa harus ditunda.

Meski tahun ini keberangkatannya tertunda, namun Sri Suharto dan Sumini tetap berfikir positif dan menerima semua ketetapan Allah dengan lapang dada, pasrah dan ikhlas.


"Jika saat ini dibatalkan dari pemerintah ya Alhamdulillah saya tidak apa-apa. Ikhlas lahir batin," ujar Sri Suhartono dilansir dari Kantor Berita RMOLJateng, Kamis  (4/6).  

Sri Suharto yang sehari-hari berprofesi sebagai seorang tukang parkir ini, berketetapan hati ingin menunaikan rukun Islam  ke 5, yakni naik haji.

Untuk mewujudkan mimpinya, Sri Suharto rela menyisihkan sedikit dari penghasilannya untuk ditabung.

Rupiah demi rupiah dikumpulkannya hingga lebih dari 15 tahun lamanya. Hingga akhirnya di tahun 2011 dirinya bersama sang istri mendaftarkan diri untuk bisa berangkat haji.

Pria kelahiran 30 Mei 1964 ini akhirnya bisa melunasi biaya perjalanan haji berdua dengan istrinya masing-masing sekitar Rp 36 juta.

Tidak semua penghasilan ditabung. Sebagian untuk biaya makan, sebagian lagi ditabung untuk biaya naik haji.  

Jika dalam sehari mendapatkan Rp 100 ribu, Rp 75 ribu untuk biaya tabungan haji dan sisanya Rp 25 ribu untuk makan sehari-hari. Kerja sebagai tukang parkir dimulai dari jam 12 siang hingga jam 9 malam.

Setidaknya dalam sebulan mampu menyisihkan Rp 500 - Rp 1 juta. Dirinya rela makan seadanya agar bisa menyisihkan uang untuk biaya berhaji.

"Selama 15 tahun saya nabung pingin berangkat haji bareng istri. Alhamdulillah bulan Februari kemarin sudah lunas. Bahkan dari tabungan haji itu masih ada sisa Rp. 7 juta," ucapnya dengan menahan tangis.

Sri Suharto juga menyebut dirinya pernah menjalankan ibadah umroh tahun 2014 lalu. Dia berangkat sendiri tanpa ditemani sang istri. Dari pengakuannya sebenarnya ingin mengajak serta istrinya untuk berangkat umroh.

"Tapi sangune mboten enten yen (biayanya belum cukup) sekalian," jelas Sri Suharto.

Tak patah semangat dirinya tetap berupaya agar bisa berangkat haji bersama istri. Mengumpulkan rupiah agar bisa melunasi biaya haji. Tak lupa setiap waktu memanjatkan doa agar dirinya bersama istri bisa berangkat haji.

"Pokoknya saya habis sholat itu, doa ke Allah, duh gusti semoga aku sekalian bisa haji ketempat ibadah suci ke Mekkah Madinah, aku minta rezeki yang halal, habis sholat selalu membaca doa labaikallah humma la baik, mohon ampun dari Allah," terangnya.  

Dirinya mengaku selama menjalani pekerjaan sebagai juru parkir, banyak orang yang memberi rejeki. Kebanyakan mereka memberi uang parkir lebih dan kembaliannya tidak pernah diminta.

"Banyak itu yang parkir susukannya (kembalian) tidak mau nerima, dikasihkan sama saya. Parkir motor Rp 2000, kasih Rp 5000. Parkir mobil Rp 3000, dikasih Rp 10.000 itu sering terjadi," ungkapnya.

Sri Suharto sebenarnya mengaku minder, karena dirinya dan istri hanyalah orang biasa. Sedangkan rombongan haji yang akan berangkat kebanyakan orang berlebih. Pegawai, pedagang, saudagar. Namun istrinya selalu memberi semangat kepadanya.

"Pokoknya awake dewe ra ndue sangu yo wes ben, niat ingsun ibadah, pengen selamat dunia akhirat (pokoknya kita nggak punya uang biarlah. Niat kita ibadah, biar selamat dunia akhirat. Itu kata istri saya," paparnya.

Saat ini meski keberangkatan hajinya terpaksa ditunda, menurutnya itu bagian dari ujian kesabaran.

Sambil menunggu keputusan dari pemerintah dirinya hanya berharap agar Allah selalu memberikan perlindungan dan keselamatan bagi dirinya dan istrinya juga keluarganya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya