Berita

Aksi Protes Kematian George Floyd/Net

Dunia

Kematian George Floyd, Polisi Yang Dipecat Menghilang Dari Minneapolis Dan Punya Catatan Kriminal Lain

RABU, 03 JUNI 2020 | 16:08 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Tou Thao berdiri menyaksikan ketiga rekannya menjepit tubuh George Floyd. Pria kulit hitam itu ditangkap atas laporan pemilik toko di mana Floyd membayar dengan uang palsu 20 dolar AS untuk membeli rokok dan miuman. Ketiga rekannya menjepit di bagian dada, leher, dan bagian bawah tubuh Floyd.

Perwira polisi Minnesota berusia 34 tahun itu memberi tahu orang-orang di sekitar untuk menjaga jarak sementara para petugas terus menjepit George Floyd hingga akhirnya, Floyd kehilangan kesadaran dan meninggal dunia.

Selama delapan menit dan 46 detik, Thao, seorang veteran pasukan 10 tahun, tidak melakukan apa pun, berdiri di lokasi kejadian sambil sesekali mengingatkan orang-orang untuk menjaga jarak.


Kematian Floyd menimbulkan aksi protes dan belakangan meletuskan kerusuhan massal yang beringas. Thao bersama dua rekannya dipecat dari pekerjaannya sementara Chauvin, yang menjepit Floyd pada bagan leher hingga tewas, ditahan dan diancam 20 tahun penjara.

Thao yang ketakutan atas kerusuhan massal itu segera meninggalkan Amerika. Star Tribune di Minnesota melaporkan Thao minggat dengan menutup media sosial dan mematikan saluran teleponnya. Thao kabur.

Pengacaranya mengatakan dia "aman di tempat lain". Tapi tidak peduli seberapa jauh dia melangkah, dia tidak bisa lepas dari masa lalunya, tulis media nzherald.

Selain dipecat atas kasus kematian Floyd, ternyata Thao sedang menghadapi enam tuduhan lainnya secara terpisah, menurut catatan data pelaporan.

Dua tahun lalu, Thao dan seorang perwira Minnesota melakukan tindakan kekerasan kepada pria kulit hitam, Lamar Ferguson, yang kemudian kasusnya diselesaikan di luar pengadilan dengan uang damai sebesar 25.000 dolar AS.

Kejadian tahun 2014 lalu itu,  Lamar saat itu tidak melakukan tindakan kejahatan apa pun kecuali sedang berjalan bersama isterinya yang sedang hamil. Tiba-tiba Thao mendekati dan bertanya apa yang sedang dilakukannya. Merasa tidak melakukan apa pun, Lamar terus berjalan.

"Mereka tidak punya alasan untuk menghentikan saya, mereka mulai bertanya kepada saya sejumlah pertanyaan, ke mana saya akan pergi," kata Lamar, mengutip US Sun, Rabu (3/5).

"Mereka tidak menemukan obat-obatan atau senjata apa pun. [Thao] adalah yang paling agresif, saya diborgol dalam beberapa menit pertama kejadian. Saya dipukuli. Saya ngeri. Saya masih di gang, mereka mulai mengayunkanku dan membantingku ke tanah."

Saat berada di luar negara bagian, sebuah konspirasi muncul yang menghubungkan Thao dengan istri petugas Derek Chauvin, polisi yang menjepit leher Floyd. The Associated Press melaporkan adanya isu bahwa Thao adalah saudara lelaki Kellie, istri Chauvin.

Namun, pengacara Kellie mengatakan, Chauvin memang memiliki saudara lelaki yang bekerja di kepolisian St. Paul terdekat, tetapi dia tidak memiliki hubungan keluarga dengan Thao, menurut pengacara perceraiannya.

Thao bukan satu-satunya perwira yang melarikan diri dari Minneapolis setelah video kematian Floyd mulai beredar dan para perusuh turun ke Twin Cities.

Menurut Tribune, petugas Thomas Lane, yang pertama kali berada di tempat kejadian pada penangkapan Senin lalu, "pergi dari Minneapolis" dan "tidak memberi tahu siapa pun ke mana ia pergi".

J Alexander Kueng, perwira keempat yang terlibat dalam kematian Floyd, diyakini tetap tinggal bersama keluarga di Minneapolis.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya