Berita

Paspor BNO/Net

Dunia

UU Keamanan Nasional Bikin Warga Hong Kong Berbondong-bondong Buat Paspor Inggris

SELASA, 02 JUNI 2020 | 17:37 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Ketidakstabilan di Hong Kong membuat warganya ketar-ketir. Bahkan banyak di antara warga Hong Kong yang berusaha untuk mengalihkan paspornya menjadi paspor Inggris atau British National Overseas (BNO).

Salah satunya adalah Ming Wong. Wong bersama suami, saudara, orangtua, beserta dua anaknya mengaku sedang mempercepat proses pemindahan paspor.

Awalnya, mereka memindahkan paspor menjadi BNO karena gelombang protes di Hong Kong pada 2019. Namun, pemberlakuan UU keamanan nasional oleh China semakin membulatkan tekad mereka.


"Saya mulai mengisi aplikasi pada Desember setelah protes, tetapi undang-undang keamanan nasional sekarang yang benar-benar mendorong saya untuk menyelesaikan prosesnya," ujar Wong

Paspor BNO sendiri dikhususkan untuk warga Hong Kong yang sudah tinggal sebelum Inggris mengembalikan wilayah tersebut kepada China pada 1997. Dengan paspor tersebut, mereka bisa mengunjungi Inggris selama enam bulan, namun tetap tidak memiliki izin tinggal yang lebih dari itu.

Namun CNA melaporkan, Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab mengatakan akan menghapus batas enam bulan jika China tetap memberlakukan UU keamanan nasional di Hong Kong.

Meski China belum membuat langkah baru terkait dengan UU keamanan nasional, surat kabar Mingpao mengabarkan terjadi lonjakan pembaruan paspor BNO.

Dari data yang diperoleh media tersebut dari Kantor Paspor Inggris, aplikasi perpanjangan BNO meningkat pada paruh kedua tahun lalu, di tengah-tengah protes anti-pemerintah dengan jumlah total lebih dari 120.000. Angka tersebut hampir sepuluh kali lipat dibandingkan dengan sekitar 14.000 pada 2017 dan 2018.

Konsultan imigrasi juga mengungkapkan mendapat serbuan pertanyaan terkait kepindahan warga dari Hong Kong sejak pengumuman UU keamanan nasional China pada 21 Mei.

"Minggu lalu saja, jumlah pertanyaan melonjak menjadi sekitar 100 per hari," ungkap Direktur Konsultasi Imigrasi, Swing Wong.

Selain Inggris, warga Hong Kong memiliki ketertarikan untuk pindah ke Amerika Serikat, Kanada, Taiwan, hingga Malaysia.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya