Berita

Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PPP, Arsul Sani/RMOL

Hukum

Penangkapan Nurhadi Jadi Pintu Masuk Pemberantasan Mafia Peradilan

SELASA, 02 JUNI 2020 | 10:11 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berhasil menangkap mafia peradilan kelas kakap Nurhadi beserta keluargan, di bilangan Simprug, Jakarta Selatan, Senin malam (1/6).

Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PPP, Arsul Sani mengapresiasi kerja keras KPK. Menurutnya, KPK harus diacungi jempol atas penangkapan Nurhadi.

Pasalnya, sudah sejak lama Nurhadi buron, dan baru saat ini di bawah kepemimpinan Firli Bahuri berhasil menangkap mafia hukum tersebut.


"Karena kasus Nurhadi ini termasuk kasus "high profile", karena yang bersangkutan dipersepsikan sebagai "orang kuat" yang sulit disentuh penegak hukum. Terutama sewaktu masih menjadi pejabat utama MA RI. Apalagi untuk memerika anggota Brimob yang menjadi pengawal di rumah Nurhadi saja KPK kesulitan," ujar Arsul, Selasa (2/6).

Wakil Ketua MPR ini meminta KPK tidak hanya berhenti dengan penetapan tersangka Nurhadi semata. Selain itu juga, Arsul berharap KPK tidak hanya menangkap Nurhadi, tapi juga mampu menangkap sejumlah koruptor yang hingga kini masih buron.

"Kasus yang saat ini disidik, hendaknya menjadi pintu masuk untuk menyelidiki kasus-kasus suap di dunia peradilan, yang selama ini dipersepsikan masyarakat sebagai praktek mafia peradilan. Meski bisa jadi istilah mafia ini tidak pas karena masih harus dibuktikan lebih lanjut," ujarnya.

Menurut Arsul, jika KPK berhasil mengembangkan kasus Nurhadi maka ini akan membantu dunia peradilan kita untuk mendapatkan peningkatan kepercayaan bukan saja dari masyarakat, tetapi juga dari dunia bisnis dan investor termasuk investor asing.

Lebih lanjut, Arsul menyatakan bahwa selama ini ikhtiar Mahkamah Agung dan lembaga peradilan jajarannya di bidang pelayanan publik berupa kemudahan berproses perkara dari tingkat pertama sampai dengan di tingkat MA RI akan mendatangkan apresiasi yang lebih besar ketika praktik suap bisa dibersihkan dari dunia peradilan.

"Nah, karena itu tidak heran, jika banyak elemen masyarakat juga, berharap KPK tidak berhenti dalam kasus Nurhadi ini, pada dugaan suap yang menyebabkannya menjadi tersangka," tambahnya.

Oleh karena itu, Arsul menyarankan kepada KPK, jika Nurhadi mau bekerja sama dengan penyidik, dan bersifat kooperatif, untuk membongkar kasus-kasus serupa. Mafia peradilan yang selama ini diyakini banyak elemen masyarakat, maka ia layak dipertimbangkan untuk mendapat keringanan tuntutan hukum.

"Kita semua berharap kepercayaan baik dari lingkungan dalam negeri maupun kalangan dunia luar terhadap peradilan kita terus meningkat, dan salah satunya dengan memastikan bahwa praktik suap tidak ada lagi dalam proses peradilan kita," tutupnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya