Berita

Anggota Komisi XI DPR, Kamrussamad/nET

Politik

Penyertaan Modal Negara Untuk BUMN Di Saat Corona Berisiko Besar

SELASA, 02 JUNI 2020 | 07:18 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Penyertaan modal negara di saat pagebluk virus corona baru atau Covid-19 tidak akan membawa dampak signifikan bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Anggota Komisi XI DPR, Kamrussamad mencatat, pada tahun 2017 Menteri Keuangan Sri Mulyani sempat menyatakan ada sebanyak tujuh perusahaan BUMN yang telah mendapatkan suntikan dana dari pemerintah namun tetap merugi.

Artinya, pernyertaan modal negara dalam situasi normal sebelum dihantam wabah Covid-19, output keuangan perusahaan BUMN tidak menunjukkan kinerja yang menggembirakan.

“Apalagi dalam kondisi Covid-19 sekarang ini, kita mau memberikan alokasi penyertaan modal negara, maka tentu risikonya akan jauh lebih besar,” tegas Kamrussamad dalam diskusi virtual bertemakan “Ada Dana Besar BUMN Di Balik Skenario PEN & New Normal Ekonomi. Gimana Dunia Usaha?” yang digelar Senin (1/6).

Politisi Gerindra itu juga sempat mendengar keluhan Menkeu Sri Mulyani yang tak sanggup lagi dengan kerugian sejumlah perusahaan besar milik negara tersebut.

“Bahkan beliau (Sri Mulyani) mengatakan amsyiong, begitulah yang terjadi. Karena apa yang diharapkan, dapat menopang pendapatan negara, ternyata kinerja tidak menggembirakan dengan harapan pemerintah,” paparnya.

Politisi Partai Gerindra ini menyampaikan, pada saat rapat kerja bersama Komisi XI dengan BUMN di DPR RI, pemerintah menyajikan rentetan paper yang berisi banyaknya gangguan yang sangat besar di demand dan supply.

“Sehingga mau tidak mau mempengaruhi semua sektor kehidupan ekonomi kita. Mau tidak mau, pasokan bahan baku terganggu, supply tidak terserap, penurunan daya beli, penurunan demand, penurunan sales dan seterusnya, itu akhirnya mempengaruhi kondisi ini,” bebernya.

“Ini yang disampaikan pemerjntah,” demikian Kamrussamad.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya