Berita

Ekonom senior Indef Faisal Basri saat isi diskusi daring kahmipreneur/Repro

Politik

Ugal-ugalan Dalam Kelola Negara, Faisal Basri: Pemerintahan Jokowi Seperti Titah Raja

SELASA, 02 JUNI 2020 | 03:50 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pemerintah Joko Widodo dinilai ugal-ugalan dalam mengelola negara. Indikasinya adalah penerimaan pajak yang selalu menurun setiap tahun.

Demikian disampaikan Ekonom senior Indef, Faisal Basri saat menjadi narasumber dari diskusi virtual Kahmipreneur, Senin (1/6).

Faisal Basri menjelaskan, selain nampak ugal-ugalan, BUMN sendiri masih dianggap anak emas oleh pemerintah.

Menurutnya, langkah menganak emaskan BUMN justru menguatkan bahwa pemerintah sedang menutupi keborokan yang dilakukan.

“Jadi kalau coba BUMN gagal bayar, BUMN tidak bisa melanjutkan proyek-proyek yang dibebankan kepada mereka hancur lebur kan, makanya saya dari awal pemerintahan Jokowi kan menyatakan membangun itu enggak bisa ugal-ugalan,” ujar Faisal lewat acara diskusi virtual dengan Kahmipreneur, Senin (1/6).

Setelah BUMN tidak mampu melaksanakan proyek strategis, pemerintah mendapatkan solusi dengan jalur meminta pinjaman atau utang.

“Kenapa utang kita besar karena apa icore kita tinggi karena jadi di era Jokowi. Proyek kita itu ongkosnya mahal semua,” paparnya.

Faisal menambahkan, mahalnya ongkos proyek di Indonesia, lantaran tidak adanya perencanaan yang bagus dari pemerintah.

“Semua proyek itu, ada di RPJM. Apa ini tiba-tiba cetak sawah baru, itu kan proyek baru itu, tidak ada di RPJM. Jadi enggak bisa bernegara ugal-ugalan seperti ini,” tegasnya.

Dia menyesali tidak ada satupun anak buah Jokowi yang berusaha mengingatkan bahwa langkahnya buruk dalam mengelola negara. Apalagi kursi DPR mayoritas diduduki oleh partai koalisi pemeritnah.

“Dan tidak ada yang mengatakan jangan gitu, anak buahnya seperti jalankan titah raja, repot-repot. Jadi, harus dikuatkan fungsi penguatan dari DPR itu yang kita tunggu. Saya yakin DPR enggak mau jadi stempel saja karena ini ada pertanggungjawaban historis,” tutupnya.

Populer

Seluruh Fraksi di DPR Kompak Serang Kejagung soal Tom Lembong

Rabu, 13 November 2024 | 18:01

Kapolri Mutasi 55 Pati dan Pamen, Ada 3 Kapolda Baru

Selasa, 12 November 2024 | 23:52

Berkinerja Buruk, Kadis Parekraf Layak Diganti

Rabu, 13 November 2024 | 00:20

"Geng Judol" di Komdigi Jadi Gunjingan sejak Bapak itu Jabat Menteri

Rabu, 06 November 2024 | 07:53

Dedi Prasetyo Dapat Bintang Tiga jadi Irwasum, Ahmad Dofiri Wakapolri

Selasa, 12 November 2024 | 22:50

Tak Terima Dikabarkan Meninggal, Joncik Laporkan Akun Facebook "Lintang Empat Lawang" ke Polisi

Kamis, 07 November 2024 | 06:07

Musa Rajekshah Dorong Pemetaan Potensi dan Keunggulan Desa

Kamis, 07 November 2024 | 21:43

UPDATE

Pria Gagal Nyaleg Sampai Nekat Bunuh Diri Depan MA Brasil

Jumat, 15 November 2024 | 14:03

Ijazah Pesantren Harus Diakui Negara Tanpa Syarat

Jumat, 15 November 2024 | 13:55

Rumah Tokoh Asal Riau Dilelang Bank Gara-gara Debiturnya Ngemplang Kedit

Jumat, 15 November 2024 | 13:54

Indonesia Dorong Pengoptimalan Pemanfaatan IK-CEPA untuk Tingkatkan Kinerja Perdagangan

Jumat, 15 November 2024 | 13:45

Pemprov DKI Pastikan Program Bansos Tak Berkaitan dengan Dukungan Pilkada

Jumat, 15 November 2024 | 13:36

Dipimpin Puan, Rapat Persiapan Uji Kelayakan Capim KPK Tertutup

Jumat, 15 November 2024 | 13:36

Dialog Kebangsaan Hari Pahlawan: Jejak Sejarah Lagu Indonesia Raya dan Inspirasi Membangun Nasionalisme

Jumat, 15 November 2024 | 13:31

Regulasi IPS Biang Kerok Kemurkaan Peternak Sapi Perah

Jumat, 15 November 2024 | 13:19

Permintaan Baterai Naik, Komatsu Jepang Tingkatkan Investasi di AS

Jumat, 15 November 2024 | 13:01

Citra Kejaksaan Bisa Terpuruk Jika Tidak Koreksi Diri

Jumat, 15 November 2024 | 12:59

Selengkapnya