Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Pikirkan Keselamatan Rakyat, HMI Desak Mendagri, KPU Dan DPR Tunda Pilkada Serentak 2020

SENIN, 01 JUNI 2020 | 01:56 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Penyelenggarakan pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak menjadi polemik pro/kontra di dalam elemen masyarakat dan pemerintah. Saat ini dunia dan  juga Indonesia masih dalam cengkeraman pandemik wabah virus corona Covid-19.

Pemerintah sendiri sepakat bahwa penyelenggaraan Pilkada di 270 daerah akan dilakukan pada Desember 2020. Sisi lain, data per 31 mei 2020 bahwa jumlah kasus pasien positif corona di Indonesia sebanyak 26.473, meninggal 1.613, dan sembuh 7.308.

Ketua HMI Cabang Jakarta Pusat Utara meminta, Fadli Rumakefing meminta kepada Mendagri, KPU RI, dan DPR RI Komisi II, untuk menunda Pilkada serentak tahun 2020.

"Mari sama sama kita pikirkan keselamatan masyarakat bukan kemenangan para politisi," demikian kata Fadli, Minggu (31/5).

HMI kata Fadli menilai, kalau pilkada dipaksakan maka akan lebih banyak masyarakat yang terinfeksi wabah virus corona.

Menurut HMI, tidak ada jaminan protokol kesehatan yang dapat menyelamatkan nyawa masyarakat yang ikut serta berpartisipasi dalam mensukseskan pilkada serentak 2020.Jangan sampai pasca pilkada selesai banyak nyawa masyarakat yang melayang.


"Adapun yang beruntung dan menang dalam Pilkada serentak dalam kondisi pandemik Covid-19 adalah para pejabat pejabat yang kekuatan politiknya sudah mengakar dan yang rugi dan kalah adalah masyarakat," demikian kata Fadli.


"Saya pikir Pilkada bisa ditunda, dan waktu bisa diganti. Tapi kematian masyarakat tidak bisa ditunda dan nyawa tidak bisa diganti," pungkasnya.

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

KPK Ngawur Sebut Tiket Jet Pribadi Kaesang Rp90 Juta

Rabu, 18 September 2024 | 14:21

Kaesang Kucing-kucingan Pulang ke Indonesia Naik Singapore Airlines

Rabu, 18 September 2024 | 16:24

Fufufafa Diduga Hina Nabi Muhammad, Pegiat Medsos: Orang Ini Pikirannya Kosong

Rabu, 18 September 2024 | 14:02

Kaesang Bukan Nebeng Private Jet Gang Ye, Tapi Pinjam

Rabu, 18 September 2024 | 03:13

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

UPDATE

Rusia, China dan Iran Dituding Gunakan AI untuk Ganggu Pilpres AS

Jumat, 27 September 2024 | 09:54

Kejar Keuntungan, Toko Daring Kompak Naikkan Biaya Komisi

Jumat, 27 September 2024 | 09:41

Cuma Bangun Gedung, Jokowi Belum Pindahkan Ibu Kota ke IKN

Jumat, 27 September 2024 | 09:28

Karpet Persia, Eksotik dan Banyak Dikoleksi sebagai Investasi

Jumat, 27 September 2024 | 09:27

Satgas Impor Ilegal Bukan Penyelesaian, hanya Shock Therapy Saja

Jumat, 27 September 2024 | 09:14

Diduga Tidak Netral di PK Mardani Maming, KY Perlu Periksa Hakim Ansori

Jumat, 27 September 2024 | 09:09

Jelang Akhir Pekan Emas Antam Stagnan, Termurah Masih Dibanderol Rp780.500

Jumat, 27 September 2024 | 09:03

Zulhas: Rencana Pemindahan Pelabuhan Barang Impor Diputuskan Prabowo

Jumat, 27 September 2024 | 08:52

Komitmen Prabowo Lanjutkan Pondasi Ekonomi Jokowi, Beri Kepastian bagi Investor

Jumat, 27 September 2024 | 08:47

Prabowo-Gibran Bakal Tarik Utang Baru Rp775 Triliun di Awal Menjabat, Buat Apa?

Jumat, 27 September 2024 | 08:35

Selengkapnya