Berita

Walikota Tri Rismaharini saat marah-marah dan protes di hadapan media/Repro

Politik

Risma Marah-marah Di Tengah Pandemik, Ali Rif'an: Rakyat Jenuh Dengan Drama Di Ruang Publik Yang Tidak Perlu

MINGGU, 31 MEI 2020 | 04:57 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Walikota Surabaya Tri Rismaharini Jumat (29/5) lalu di hadapan media menunjukkan kegeraman dan kemarahannya karena dianggap tidak bisa bekerja menghadapi virus corona baru (Covid-19).

Bahkan kemarahan Risma memuncak setelah dua mobil laboratorium dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) justru dialihkan untuk daerah lain. Dia merasa ada pihak tertentu yang sengaja melakukan sabutase sehingga warganya tidak bisa menjalani swab test secara maksimal.

Pemprov Jatim pun memberikan penjelasan bahwa dialihkannya 2 mobil laboratorium ke berbagai daerah sudah sesuai kebutuhan dan penjadwalan.

Ketua Gugus Tugas Kuratif Covid-19 jatim, Joni Wahyuhadi menjelaskan, mayoritas daerah di Jatim saat ini mengalami kendala keterbatasan lab PCR.

Sementara Kota Surabaya, memiliki laboratorium dengan kapasitas sekitar 800 sampel per hari. Belum lagi tambahan mobil PCR dari BIN yang berkapasitas 200 sampel per hari.

Merespons hal itu, Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia, Ali Rif'an mengatakan, dalam situasi seperti saat ini, para pemimpin daerah tidak boleh emosional dan menampilkan drama di ruang publik.

Ia menilai, aksi marah-marah Risma di ruang publik justru memperkeruh masalah. Kata Ali, seharusnya sebagai pejabat daerah, Risma bisa menyelesaikan masalah bantuan 2 mobil PCR dari BNPB secara internal di pemerintahan Provinsi Jatim.

"Rakyat sudah jenuh dengan drama di ruang publik. Semua harus kerja serius untuk kepentingan rakyat. Tontonan drama di panggung politik nasional (soal perbedaan pendapat dan data) dalam penanganan Covid-19 sudah cukup membuat publik kecewa, sebaiknya jangan ditambah lagi di daerah ikut-ikutan. Lakukan tertib politik. Laksanakan amanah rakyat," demikian kata Ali Rif'an kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (31/5).

Eks manajer Riset Poltracking Indonesia ini, meminta seluruh pejabat daerah sinergi dan tidak emosinal. Berbagai maalah yang muncul dalam kontkes penanganan Covid-19 harus diselesaikan secara kekeluargaan di internal pemerintahan.

"Sebaiknya, tidak semua di-share ke publik dalam situasi sekarang, kalau itu urusan internal Pmprov. Kasihan rakyat di tengah situasi sulit sekarang harus disesaki oleh drama-drama yang kadang tidak perlu," pungkas Magister Politik Universitas Indonesia ini.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya