Berita

Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu, Satya Wijayantara/Ist

Politik

New Normal Cara Terbaik Jalankan Roda Perekonomian Yang Sempat Macet

JUMAT, 29 MEI 2020 | 14:12 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Dengan akan diberlakukannya aktivitas new normal atau kenormalan baru untuk pelonggaran PSBB oleh Presiden Joko Widodo, maka semua karyawan BUMN sangat mendukung hal tersebut.

Demikian disampaikan Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu, Satya Wijayantara kepada redaksi, Sabtu (29/5).

FSP BUMN Bersatu juga mengajak organisasi butuh dan pekerja di luar BUMN untuk ikut mendukung kebijakan new normal di masa pandemik Covid-19 . Begitu juga para pengusaha dan jajaran manajemen BUMN harus ikut mendukung new normal untuk menghidupkan kembali mesin mesin ekonomi yang sempat lumpuh akibat PSBB.

"Tentu saja menjalankan tatanan aktivitas bisnis dan usaha dengan new normal agar selalu disiplin penuh dengan acuan acuan protokol kesehatan yang ditentukan untuk mencegah dan terhindar dari Covid-19," kata Satya Wijayantara.

Menurutnya, hendaknya para karyawan BUMN untuk saling mengingatkan satu sama lain terkait protokol kesehatan yang harus dijalankan selama menjalani aktivitas new normal baik di kantor, di pabrik dan di lingkungan rumah masing-masing.

Misalnya aktivitas di kantor-kantor perbankan milik BUMN dan swasta dalam melayani nasabah dan menjalankan aktivitas, diminta semua karyawan untuk patuh dan disiplin menjalankan acuan protokol kesehatan yang ditentukan, serta bisa mengatur dan mendisplinkan nasabah untuk mengikuti acuan protokol kesehatan.

"Tentu saja kerja efisien dan efektif perlu ditingkatkan untuk meminimais waktu pelayanan di perbankan BUMN dalam melayani para nasabah di saat pemberlakuan new normal, agar bisa lebih banyak lagi nasabah yang bisa dilayani nantinya," terang Satya Wijayantara.

Jelas dia, new normal merupakan cara yang terbaik yang diputuskan Presiden Joko Widodo untuk bisa menjalankan roda perekonomian yang sempat macet dan terhenti oleh pandemik Covid-19.

Sebab tidak dipungkiri akibat kebijakan PSBB sudah menciptakan jutaan buruh yang di-PHK dan hilangnya sumber pendapatan masyarakat yang bekerja dan berwiraswasta di sektor informal.

Oleh karena itu, sudah saatnya kita memasuki tatanan hidup new normal untuk menghindari makin bertambahnya buruh dan karyawan serta masyarakat yang kehilangan penghasilan.

"Kami meminta semua pihak baik elite politik, tokoh masyarakat, tokoh agama, mahasiswa untuk bersama sama mendukung dan menjalankan new normal untuk menyelamatkan peradaban bangsa Indonesia di tengah Covid-19 yang belum ada obat dan vaksinnya," demikian Satya Wijayantara.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya