Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dikabarkan tengah membahas soal kemungkinan uji coba nuklir terkendali secara cepat untuk dijadikan alat tawar-menawar dengan Rusia dan China/Net
Pihak berwenang Amerika Serikat saat ini dikabarkan sedang mempertimbangkan soal kemungkinan melakukan uji coba nuklir "cepat". Hal ini akan menjadi alat tawar-menawar untuk berurusan dengan Rusia dan China.
Jika terealisasi, maka ini adalah kali pertama Amerika Serikat melakukan uji coba nuklir sejak hampir tiga dekade terakhir.
Kabar tersebut dibocorkan oleh seorang pejabat tinggi dalam pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump anonim yang berbicara kepada
Washington Post (Sabtu, 23/5).
Sumber tersebut mengatakan, usulan soal uji coba nuklir terkendali tengah menjadi pembahasan di atas meja.
Sumber-sumber lain yang dikutip oleh
Washington Post menjelaskan, uji coba "cepat" nuklir tersebut diasumsikan akan berguna dalam membuat Rusia dan China menegosiasikan perjanjian trilateral yang berhubungan dengan senjata nuklir dengan Amerika Serikat.
Alasan lain di balik Amerika Serikat berencana melakukan uji coba nuklir pertama sejak tahun 1992 ini juga adalah tuduhan Amerika Serikat bahwa Rusia dan China telah melanjutkan pengujian amunisi nuklir hasil rendah.
Meski begitu, seperti dikabarkan
Russia Today, belum ada bukti lebih lanjut soal tuduhan tersebut.
Sumber lain mengatakan, rencana uji coba nuklir itu sendiri semula tampaknya dijadwalkan pada 15 Mei lalu, namun akhirnya ditunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan karena banyak penolakan dari internal mereka.
"Masih ada beberapa profesional di ruangan itu yang mengatakan bahwa ini adalah ide yang mengerikan, terima kasih Tuhan," kata seorang pembantu kongres yang tidak disebutkan namanya.
Meski begitu, belum ada konfirmasi resmi dari pihak terkait mengenai kabar tersebut.