Berita

Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dikabarkan tengah membahas soal kemungkinan uji coba nuklir terkendali secara cepat untuk dijadikan alat tawar-menawar dengan Rusia dan China/Net

Dunia

AS Bersiap Gelar Uji Coba Nuklir Pertama Sejak 1992?

MINGGU, 24 MEI 2020 | 08:34 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Pihak berwenang Amerika Serikat saat ini dikabarkan sedang mempertimbangkan soal kemungkinan melakukan uji coba nuklir "cepat". Hal ini akan menjadi alat tawar-menawar untuk berurusan dengan Rusia dan China.

Jika terealisasi, maka ini adalah kali pertama Amerika Serikat melakukan uji coba nuklir sejak hampir tiga dekade terakhir.

Kabar tersebut dibocorkan oleh seorang pejabat tinggi dalam pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump anonim yang berbicara kepada Washington Post (Sabtu, 23/5).

Sumber tersebut mengatakan, usulan soal uji coba nuklir terkendali tengah menjadi pembahasan di atas meja.

Sumber-sumber lain yang dikutip oleh Washington Post menjelaskan, uji coba "cepat" nuklir tersebut diasumsikan akan berguna dalam membuat Rusia dan China menegosiasikan perjanjian trilateral yang berhubungan dengan senjata nuklir dengan Amerika Serikat.

Alasan lain di balik Amerika Serikat berencana melakukan uji coba nuklir pertama sejak tahun 1992 ini juga adalah tuduhan Amerika Serikat bahwa Rusia dan China telah melanjutkan pengujian amunisi nuklir hasil rendah.

Meski begitu, seperti dikabarkan Russia Today, belum ada bukti lebih lanjut soal tuduhan tersebut.

Sumber lain mengatakan, rencana uji coba nuklir itu sendiri semula tampaknya dijadwalkan pada 15 Mei lalu, namun akhirnya ditunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan karena banyak penolakan dari internal mereka.

"Masih ada beberapa profesional di ruangan itu yang mengatakan bahwa ini adalah ide yang mengerikan, terima kasih Tuhan," kata seorang pembantu kongres yang tidak disebutkan namanya.
Meski begitu, belum ada konfirmasi resmi dari pihak terkait mengenai kabar tersebut.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya