Berita

Mantan pejabat senior IMF yang juga merupakan Menteri Keuangan Lesotho, Moeketsi Majoro (kanan, mengenakan masker),resmi dilantik menjadi perdana menteri negara di selatan Afrika itu/AFP

Dunia

Resmi Jadi PM Lesotho, Eks Pejabat IMF Ini Emban Tugas Satukan Elit Yang Terpecah

KAMIS, 21 MEI 2020 | 01:28 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Negara kerajaan kecil di selata Afrika, Lesotho resmi memiliki perdana menteri baru pada Rabu (20/5). Dia adalah Moeketsi Majoro.

Majoro duduk di kursi perdana menteri setelah pendahulunya, Thomas Thabane, resmi mengundurkan diri karena terjerat skandal pembunuhan mantan istrinya.

Majoro sendiri sebelumnya merupakan menteri keuangan Lesotho. Dia diambil sumpah sebagai perdana menteri di istana raja dan di hadapan para pejabat tinggi Lesotho. Sejumlah foto yang beredar menunjukkan dia dilantik dengan mengenakan masker.

Dalam sumpah jabatannya, dia akan mengemban jabatan perdana menteri hingga pemilihan umum selanjutnya digelar, yakni Juni 2022.

Namun, tanggungjawab yang dipikul oleh Majoro dalam menjalankan tugas barunya itu tidaklah mudah, terlebih skandal yang menjerat Thabane mewariskan masalah di kalangan elit politik di negara tersebut.

Selain itu, dia juga dilantik di tengah pandemi virus corona atau Covid-19 yang sedang terjadi di dunia dan memiliki imbas pada sejumlah sektor lainnya, termasuk ekonomi.

Dalam komentar setelah pengambilan sumpah, Majoro mengatakan bahwa dia berjanji untuk menangani penanggulangan pandemi Covid-19 semaksimal mungkin. Lesotho sendiri sejauh ini telah mencatat satu kasus infeksi virus corona.

Selain itu, Majoro juga berjanji untuk memprioritaskan penanganan masalah kemiskinan dan pengangguran.

Di sisi lain, Majoro yang juga merupakan mantan direktur IMF itu juga mengemban tugas untuk menyatukan elit politik yang tengah bergejolak.

Sejarah mencatat, gejolak politik di Lesotho kerap kali berujung pada kekerasan.

"Akan sangat sulit bagi (Majoro) untuk menyatukan ABC karena anggotanya masih tidak puas dan akan bertarung," kata analis independen Lefu Thaela, seperti dimuat Reuters.

Dia merujuk pada partai All Basotho Convention (ABC) yang didirikan oleh Thabane. Skandal pembunuhan yang menjerat Thabane menyebabkan sejumlah elit politik, baik di ABC maupun tokoh oposisi mendesak Thabane untuk mundur dari jabatannya.

Namun Thabane kerap menolaknya dan dia didukung oleh elit politik lainnya di dalam lingkaranya serta kaum loyalis, sebelum akhirnya dia menyerah dan memutuskan untuk mundur.

Sementara itu, Majoro yang sebelumnya juga menjabat sebagai menteri perencanaan dan dosen ekonomi di universitas, dipandang sebagai teknokrat yang lebih baik dalam menganalisis data ekonomi daripada mengurangi ketegangan antara faksi-faksi politik yang bertikai.

Skandal yang menjerat pendahulunya, Thabane, diketahui terjadi pada tahun 2017 lalu. Istrinya, Lipolelo dibunuh oleh sekelompok orang tidak dikenal di mobilnya, dua hari sebelum Thabane dilantik menjadi perdana menteri.

Pada saat pembunuhan terjadi, hubungan rumah tangga Thabane dan Lipolelo memang tengah diambang kehancuran. Proses perceraian keduanya tengah berlangsung saat itu.

Selang dua bulan setelah pelantikannya, thabane pun menikahi seorang wanita Maesaiah. Dia mendampingi Thabane sebagai istri hingga saat ini.

Namun setelah penyelidikan mendalam dilakukan oleh pihak kepolisian, diketahui bahwa Maesaiah merupakan otak di balik pembunuhan Lipolelo.

Maesaiah pun didakwa dengan tuduhan pembunuhan.

Sementara itu, Thabane juga dituduh terlibat dalam kasus pembunuhan itu. Namun dia bersikeras bahwa dia memiliki kekebalan karena jabatannya.

Baik Thabane maupun Maesaiah pun kerap membantah semua tuduhan yang dilayangkan padanya mengenai pembunuhan tersebut.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya