Berita

Anwar Ibrahim/Net

Dunia

Tolak Penundaan Pemungutan Suara Mosi Tidak Percaya, Anwar Ibrahim: Jangan Memilih Mereka Yang Berdagang Kuda

KAMIS, 14 MEI 2020 | 13:39 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pemimpin oposisi Pakatan Harapan, Anwar Ibrahim menentang penundaan pemungutan suara mosi tidak percaya atas kepemimpinan Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin yang seharusnya diselenggarakan dalam pertemuan Parlemen pada 18 Mei.

Anwar mengatakan, koalisi pemerintah Perikatan Nasional tidak boleh menggunakan Covid-19 sebagai alasan untuk membatasi pemungutan suara pada 18 Mei karena langkah-langkah pencegahan akan dilakukan oleh staf.

"Tidak mudah mengatur ulang (kursi). Jika sudah selesai, maka harus ada proses. Kami merasa proses harus terus berjalan," kata Anwar dalam siaran langsung di akun Facebooknya pada Kamis (14/5).


Anwar menduga Perikatan Harapan tidak mengadakan pemungutan suara karena tidak yakin bisa memperoleh suara mayoritas di parlemen.

“Beberapa anggota parlemen saat ini, beberapa dari mereka menginginkan posisi di kementerian atau GLC. Jika mereka tidak mendapatkannya, mereka melompat," tuding Anwar seperti dimuat The Star.

“Jadi, pada akhirnya, dunia politik seperti nilai-nilai dan prinsip-prinsip katak, bukan. Saya berharap dalam pemilihan umum mendatang, pemilih akan mencatat ini. Pilih seseorang yang memiliki prinsip dan idealisme," lanjutnya.

"Jangan (memilih) bagi mereka yang berdagang kuda," tegasnya menuding Muhyiddin yang berusaha mendapatkan dukungan dengan "menjual" posisi di pemerintahan.

Selain Anwar, Presiden Parti Amanah Negara, Mohamad Sabu juga mengkritik keputusan untuk tidak adakannya pemungutan suara pada 18 Mei. Dia mengatakan ini adalah cerminan dari kemarahan pemerintah Perikatan Nasional atas mosi tidak percaya yang diperdebatkan.

Mahathir Mohamad yang mengajukan mosi tersebut juga mengatakan keputusan itu tidak memenuhi aturan rapat Dewan Rakyat.

Sementara Ketua Dewan Rakyat, Mohamad Ariff Md Yusof mengatakan pertemuan pada 18 Mei hanya akan menampilkan pidato pembukaan oleh Yang di-Pertuan Agong, tanpa ada agenda lain.

Pertemuan parlemen pada 18 Mei adalah yang pertama sejak jatuhnya koalisi Pakatan Harapan dan mundurnya Mahathir sebagai perdana menteri.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya