Berita

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan/Net

Publika

Kekuatan Luhut Bakal Merosot Ke Bawah Lutut

RABU, 06 MEI 2020 | 07:16 WIB

BERBEDA dengan gurunya Benny Moerdhani yang cerdik dan licin dalam memainkan ritme kekuasaan, Luhut lebih vulgar dan lemah perhitungannya.

Benny memiliki tandem kuat Pak Harto sehingga apa yang dimainkan menjadi terproteksi. Luhut yang bertandem dengan Jokowi terlalu polos dan tidak bermain berimbang.

Luhut dominan dan mudah terpancing emosinya, suatu kelemahan fatal bagi seorang penentu kekuasaan. Di sisi lain Jokowi memang minim reputasi.

Dalam kasus perseteruan dengan Said Didu yang diawali gertak "main ancam" ternyata berakibat pada makan buah simalakama. Akhirnya, pilihan bodoh mesti diambil. Lapor ke Polisi.

Namun dasar hukumnya sangat lemah memakai dua delik yang meragukan pencemaran nama baik dan menyebarkan berita bohong. UU ITE acuannya.

Pencemaran nama baik adalah delik aduan (klacht delict). Untuk tahap awal saja Luhut sudah "down" tidak berani secara jantan melapor sendiri. Tetapi dikuasakan. Atau mungkin hanya minta tolong diadukan.

Jikapun diwakili oleh pengacara dikira ini perkara perdata yang bisa terus diwakili oleh kuasa. Dalam kasus pidana kuasa hukum hanya sebagai pendamping saja.

Berlindung pada delik berita bohong? Lebih parah lagi karena berita bohong pembuktiannya nanti bisa sumier.  Yang dimasalahkan  adalah kalimat "duit duit duit".

Bagi Didu itu mudah diargumentasikan atau dibuktikan dengan "investasi investasi investasi". Luhut itu Menko Investasi kok.

Jadi pertarungan bukan pada ujung penghukuman atas tuduhan dengan delik yang lemah melainkan pada tampilan proses hukum yang bernuansa politik.

Luhut bagai "juara bertahan"  sedangkan Said Didu sebagai "penantang". Beban moral juara jauh lebih berat. Apalagi ia emosional. Meledak ledak dan meledek ledek.

Belum mulai saja Luhut sudah "confuse" nonjok sana sini. Soal "mengejek" dan "batal puasa" dipermasalahkan. Bisa bunuh diri Luhut.

Umat Islam yang marah. Bila ini menggelinding bukan mustahil Luhut dekat dengan posisi Ahok menjadi musuh umat Islam. Model kekuatan 212 dapat menggumpal kembali. Artinya pekerjaan berat menghadang Luhut.

Kekuatan Luhut bakal merosot ke bawah lutut. Luhut di internal "inner circle" kekuasaan tidak solid, banyak elemen berseberangan. Maklum berebut pengaruh.

Sementara RRC atau kekuatan bisnis diasporanya akan berhitung untung rugi. Mereka adalah penjudi, "political gamblers". Bisa habis habisan mendukung bisa pula melepaskan. Konstelasi politik selalu dibaca dan itu sangat fluktuatif.

Luhut yang terlalu banyak lawan dengan serangan masif pada dirinya dapat menjadi rawan untuk menjadi sandaran. Akhirnya posisinya melemah dan ujungnya dibiarkan runtuh. Amputasi jaringan.

Luhut sendiri bukan pribadi yang kuat. Gertak lebih besar daripada gerak. Akibatnya bisa tersedak. Sementara Said Didu sang penantang semakin besar dukungan dan pendukungnya galak galak.

Kecuali menyerah dini dengan menarik kembali pengaduan polisi atau berkompromi dalam posisi menyelamatkan diri, maka sebenarnya tak ada penampakkan ke depan dari  kehebatan Luhut.  Kekuatan Luhut bakal merosot ke bawah lutut.

Jokowi pun ikut kalang kabut. Bisa jadi sasaran berikut. Maklum tandem.

M Rizal Fadillah

Pemerhati politik dan kebangsaan

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya