Berita

Satyo Purwanto/Net

Politik

Penyaluran Bantuan Pemerintah Pusat Semrawut, Aktivis: Sejak Awal Penanganan Memang Sudah Ngawur!

SELASA, 28 APRIL 2020 | 10:06 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Keluhan yang disampaikan Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sehan Salim Landjar, terkait semrawutnya aturan para menterinya Joko Widodo dinilai sebagai hal yang wajar.

Aktivis yang juga mantan Sekjen ProDEM, Satyo Purwanto menilai, terjadinya hambatan penyaluran bantuan di masa pandemik Covid-19 dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah karena pemerintah pusat tidak punya data yang akurat serta ditambah birokrasi yang rumit.

"Kejadian penyaluran bantuan seperti sekarang, kacau, semrawut, dan banyak ditemukan data tidak sesuai diakibatkan kesalahan menggunakan data dan birokrasi yang rumit. Tidak efektif dan efisien dalam menghadapi situasi darurat," ucap Satyo Purwanto kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (28/4).

"Birokrasi semacam ini adalah hambatan yang sangat serius ketika negara tengah dilanda wabah penyakit Covid-19 saat ini, di mana setiap level masyarakat kehidupannya tiba-tiba menjadi sulit dan yang paling terdampak kelas menengah ke bawah," imbuh Satyo.

Satyo pun menyebut munculnya banyak keluhan dari pemimpin daerah termasuk Bupati Boltim merupakan hal yang wajar, karena sejak awal penanganan yang dilakukan pemerintahan Jokowi dianggap sudah ngawur.

"Sedari awal penanganan ini sudah ngawur. Mestinya BNPB yang harusnya menjadi leading sektor dan kepala-kepala daerah adalah pelaksana garis depan penanganan dan penanggulangan. Sudah jelas bila bicara data, daerah lebih update dan real time secara berjenjang, jelas akan banyak mengalami delay dan deviasi jika menggunakan birokrasi kementerian. Dalam situasi bencana, BNPB itu lembaga extraordinary, semua harus bertumpu disitu. Semua effort dan resources digunakan di sana," terang Satyo.

Dengan demikian, kata Satyo, jika tidak segera dilakukan perubahan dalam mengelola organisasi bencana, maka kesemrawutan akan terus berlanjut dan akan dirasakan semua kepala daerah. Artinya, akan makin banyak pula keluhan yang muncul di daerah.

"Tidak heran banyak dispute seperti yang dikeluhkan Bupati, Walikota, Camat, Lurah, Kepala desa dan banyak pimpinan daerah lainnya," pungkas Satyo.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya